Pakar Temukan Tanaman 'Pemakan Teman' di Jepang

CNN Indonesia
Senin, 02 Jan 2023 13:45 WIB
Tanaman di Jepang ternyata kerap memanfaatkan 'teman' untuk tetap hidup. Kok bisa?
Para pakar menemukan spesies Monotropastrum kirishimense di hutan Jepang yang suka 'memakan teman' (Unsplash/Ales Krivec)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gabungan peneliti dari sejumlah universitas di Jepang dan Taiwan menemukan tanaman spesies baru yang bisa 'memakan teman', yaitu Monotropastrum kirishimense (M. kirishimense). Seperti apa ulahnya?

Mengutip Science Alert, tanaman itu banyak ditemukan di Asia Timur dan Asia Tenggara, dari Himalaya hingga Jepang. Para pakar dari Jepang dan Taiwan menemukan M. kirishimense berwarna pink pudar dan memiliki perilaku unik.

Mereka menamakannya Monotropastrum kirishimense karena ditemukan di daerah sekitar Kirishima di Prefektur Kagoshima, Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak seperti tanaman pada umumnya, Monotropastrum tidak berfotosintesis karena tidak memiliki pigmen hijau. Alhasil, tanaman tersebut memanfaatkan simbiosis mutualisme dengan apa yang disebut sebagai jaring kayu yang lebar (wood wide webs).

Wood wide webs merupakan jaringan luar biasa dari jamur dan tanaman yang tersebar hampir di seluruh hutan. Ia bertindak sebagai 'jalan tol' yang mengantarkan nutrisi serta informasi antar-tanaman lewat sinyal elektrik dan kimia.

Koneksi itulah yang membantu tanaman di hutan secara keseluruhan dengan mendistribusikan sumber makanan dari area yang kaya ke area yang miskin. Ia juga membiarkan tanaman untuk saling mengingatkan soal predator dan bahkan membantu mereka dari kekeringan.

Sebagai gantinya, tanaman biasanya memberi timbal balik berupa hidrokarbon yang diproduksi lewat fotosintesis. Akan tetapi, Monotropastrum 'mengkhianati' hubungan simbiosis mutualisme tersebut.

Alih-alih saling bermanfaat, tanaman ini justru mencuri semua nutrisi dari wood wide webs yang berbentuk jamur tersebut. Ia juga tidak menawarkan produk fotosintesis sebagai imbalan. 

Para pakar juga menemukan perbedaan mencolok antara M. kirishimense dengan varian lain yakni Monotropastrum humile (M. humile) yakni kelopaknya yang berwarna merah berkilau. Selain itu, M. kirishimense juga tidak terlalu menonjol di permukaan tanah. 

Tanaman tersebut juga lebih terasosiasi dengan garis keturunan mycorrhizae sementara M. humile merupakan varietas jamur yang benar-benar berbeda. 

Lebih lanjut, mengutip Science Daily, para ahli menduga ada beberapa alasan yang menyebabkan kedua tanaman itu berevolusi menjadi dua spesies berbeda. Satu kemungkinan adalah keduanya telah lebih terbentuk untuk memakan jamur yang berbeda. 

Hal tersebut mengarah kepada isolasi reproduktif atau ketidakmampuan untuk memproduksi keturunan bersama-sama. Proses tersebut dikenal sebagai partisi sumber daya dan salah satu cara utama spesies untuk berevolusi dari leluhurnya. 

Analisa genetika menunjukkan, M. kirishimense punya garis keturunan dan asosiasi yang khusus terhadap garis keturunan jamur tertentu. Sementara, M. humile terasosiasi dengan garis keturunan yang berbeda.

[Gambas:Video CNN]

(can/lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER