Suntik Mati 3G IOH: Sisa Jaringan Tri Tapi Sangat Sedikit
Proses suntik mati jaringan 3G Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) disebut hampir rampung dan hanya menyisakan jumlah pengguna yang sedikit.
"(Jaringan 3G) kalau ada pun sangat sangat kecil dan itu saya rasa kalau untuk IM3 sudah mati semua. Yang Tri barangkali masih ada sedikit, saya bilang itu bisa di-ignore," ujar Danny Buldansyah Director & Chief Regulatory Officer IOH kepada wartawan di Jakarta, Rabu (4/1).
Kemudian, Danny juga menekankan bahwa secara servis pihaknya sudah tidak menganggap jaringan 3G.
"Intinya secara servis kita sudah tidak menganggap 3G itu ada karena spektrumnya sangat dibutuhkan untuk 4G," kata Danny.
Danny menyebut sisa jaringan tersebut dikarenakan pihaknya tengah fokus melakukan integrasi atau penggabungan jaringan Indosat dan Tri.
"(Suntik mati 3G) targetnya 2022, nanti 2023 hanya ada sedikit sisa yang karena kita fokus kepada integrasi, (makanya) kenapa masih belum dimatikan," katanya menerangkan.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meminta operator seluler di Tanah Air untuk mematikan jaringan 3G. Hal itu bertujuan untuk pengembangan jaringan 4G dan 5G. "Sinyal 4G ini menjadi tulang punggung telekomunikasi kita. Secara bertahap dan saya juga sudah minta operator seluler untuk fade out (jaringan) 3G," kata Menkominfo, Johnny G. Plate.
Sementara itu, integrasi jaringan Indosat dan Tri sendiri sudah berlangsung sejak Januari 2022 ketika kedua perusahaan resmi melakukan merger. Proses integrasi yang direncanakan selesai pada kuartal kedua 2023 disebut berlangsung lebih cepat dan direncanakan dapat selesai satu kuartal lebih awal.
"Integrasi jaringan hampir selesai seluruhnya akhir tahun (2022), tapi ditargetkan rampung keseluruhan pada akhir Q1 2023," tutur Danny.
"Ini percepatan, pada awal merger rencananya sembilan kuartal. Setelah merger kami selesaikan di kuartal satu 2023," lanjutnya.
Integrasi jaringan ini disebut memberi sejumlah manfaat untuk pengguna, mulai dari coverage jaringan yang lebih baik hingga kecepatan internet yang lebih cepat.
"Coveragenya menjadi semakin besar, kemudian kualitasnya jauh lebih baik, penetrasi ke in building akan lebih baik, dan kecepatan akses internet lebih baik," terang Danny.
Selain integrasi jaringan, IOH juga juga memiliki fokus misi lain pada 2023, yakni empowering atau memberdayakan Indonesia. "Empowering tidak hanya dari sisi konektivitas. Kami berdayakan masyarakat di pedesaan dengan digital features yang akan kita sajikan," katanya.
(lom/lth)