Tulisan Tertua di Dunia Disebut Ada di Ratusan Gua di Eropa
Tiga simbol yakni garis (/), titik (.), dan (Y) disebut sejumlah pakar jadi cikal bakal tulisan untuk alat komunikasi. Simbol-simbol itu ditemukan pada sejumlah lukisan di beberapa gua di Eropa.
Para pakar mengungkapkan hasil studinya itu di Cambridge Archaeological Journal lewat sebuah artikel berjudul An Upper Palaeolithic Proto-writing System and Phenological Calendar.
"Menggunakan basis data berupa foto yang mencakup masa Palaeolitik Atas Eropa (European Upper Palaeolithic), kami menyimpulkan tiga dari simbol-simbol yang sering muncul --garis (/), titik (.), dan tanda mirip huruf Y (Y)-- berfungsi sebagai sebuah unit komunikasi," tulisnya.
Mereka menemukan simbol-simbol itu paling tidak di 400 gua di Eropa seperti di Lascaux, Chauvet, dan Altamira. Gua itu diperkirakan menjadi tempat tinggal manusia era Palaolitik Atas Eropa sekitar 20 ribu tahun lalu.
Simbol tersebut berada di dekat gambar-gambar binatang seperti ikan dan banteng.
Menurut para pakar, simbol ini berfungsi sebagai penanda bulan dan berfungsi sebagai semacam kalender meteorologis atau fenologis (berkaitan dengan siklus binatang terhadap musim dan iklim).
Pasalnya, tak ada lebih dari 13 simbol di setiap ratusan gua yang diteliti. Jumlah tersebut sesuai dengan 13 bulan dalam satu tahun, menurut kalender berdasar Bulan.
Dari data-data yang diperoleh, para pakar juga menilai, tujuan dari sistem itu dibuat berkaitan dengan binatang adalah untuk merekam perilaku musiman dari hewan yang menjadi buruan.
"Kami menyimpulkan serangkaian simbol-simbol yang ada di dekat gambar hewan itu merupakan satu kesatuan arti," tulis para pakar.
"Hal itu memberikan kami pembacaan spesifik pertama kali dari sistem komunikasi Paleolitik atas Eropa, sebuah tulisan pertama yang diketahui dalam sejarah Homo Sapiens," tulisnya lagi.
Salah satu contohnya adalah tanda (Y), yang disandingkan dengan sejumlah tanda lain. Lewat analisis statistik, para pakar menyimpulkan tanda (Y) itu digunakan untuk menandai siklus lahir spesies binatang tertentu.
"Kemampuan untuk memberikan tanda abstrak ke beragam fenomena di dunia untuk mencatat peristiwa masa lalu dan memprediksi masa depan adalah pencapaian intelektual yang mumpuni," tulisnya.
Lebih lanjut, para pakar mengaku tak ingin menyatakan orang-orang di masa Palaeolitik adalah penemu tulisan. "Mungkin istilah sistem proto-tulisan lebih tepat untuk menggambarkan tanda-tanda ini"
Namun demikian, sejumlah ahli lain tak sepakat dengan hasil penelitian tersebut.
Melanie Chang, paleoantropolog dari Portland State University setuju dengan penilaian para pakar di studi tersebut bahwa "orang-orang dari masa Palaolitik Atas punya kemampuan kognitif untuk menulis dan mencatat soal waktu".
Namun, melansir Live Science, ia mengingatkan, "hipotesis para pakar itu tidak didukung dengan hasil penelitiannya. Selain itu, mereka juga tidak punya interpretasi alternatif dari tanda yang dianalisa."
Selain Chang, April Nowell yang merupakan arkeolog Paleolithic dari University of Victoria mempertanyakan arti tanda (Y) dalam penelitian tersebut. Menurutnya, asumsi para pakar itu soal tanda tersebut harus dipandang dengan kritis.
"Setiap studi tentang tanda non-figuratif secara lebih detail patut disambut. Tetapi saya kira ada banyak asumsi yang dibuat di sini yang harus dibuktikan," kata dia.
"Jika tanda ini berarti ikon dari proses kelahiran, itu tidak jelas untuk saya," ujarnya lagi.
(lth)