Gempa Maluku banyak bangunan dan memakan korban luka dipicu salah satunya oleh kondisi tanah yang rapuh.
Sebelumnya, gempa dengan Magnitudo 7,5 mengguncang Tanimbar, Maluku, Selasa (10/1) dini hari.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa (10/1) pukul 19.34 WIB, setidaknya 73 rumah warga di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Maluku, mengalami kerusakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rinciannya, 29 rumah rusak berat, 44 rusak ringan. Tak hanya itu, dua sekolah dan satu gereja mengalami rusak ringan. BNPB juga mengungkap lima warga MBD mengalami luka-luka.
"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas penunjaman di Laut Banda dengan mekanisme sesar naik," menurut keterangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
PVMBG juga menyebut Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya adalah wilayah yang terdekat dengan lokasi pusat gempa bumi.
Batuannya tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa batuan yang mengalami perubahan bentuk akibat pengangkatan atau erosi (metamorf), batuan berumur Tersier (batuan sedimen dan batu gamping), endapan Kuarter berupa endapan pantai dan sungai.
"Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan," menurut keterangan PVMBG.
Istilah tersier sendiri merujuk pada periode geologi dari 66 juta hingga 2,58 juta tahun lalu.
"Endapan Kuarter, batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi," lanjut keterangan itu.
Wilayah itu sendiri tersusun oleh morfologi dataran, dataran bergelombang, dan perbukitan.
PVMBG mengungkap morfologi perbukitan yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan rentan terjadi gerakan tanah "yang dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi."
(can/arh)