101 SCIENCE

Bisakah Mengintip Masa Lalu?

CNN Indonesia
Jumat, 13 Jan 2023 06:45 WIB
Sains menyediakan opsi untuk melihat apa yang sedang terjadi di masa lalu. Cek teknologi canggihnya di sini.
Ilustrasi. Manusia pada dasarnya bisa melihat jelas apa yang terjadi di masa lalu lewat sains. (iStockphoto/Delmaine Donson)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rasa ingin tahu manusia sering kali menjelajah soal tema masa lalu seseorang atau sesuatu. Sementara, cerita atau sejarah kerap tak lengkap. Sains pun menyediakan opsi itu.

Contoh dalam cerita fiksi Game of Thrones, Bran Stark punya kemampuan melihat masa lalu untuk mengungkap rahasia-rahasia besar di masa lalu lewat kekuatan Three-Eyed Raven.

Pada dunia nyata, hal sejenis bisa terjadi dengan konsep yang agak berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekuatan sains itu adalah teleskop luar angkasa. Generasi terbaru dan tercanggih adlaah Teleskop Antariksa James Webb (JWST). Bagaimana bisa?

Secara sederhana, sebuah objek langit yang mengeluarkan cahaya memerlukan waktu untuk dapat sampai ke lensa JWST. Waktu tersebut membuat cahaya yang sampai ke teleskop ini bukan berasal dari masa sekarang, melainkan dari masa lalu.

"Teleskop bisa menjadi mesin waktu. Melihat ke luar angkasa seperti melihat ke masa lalu," jelas ilmuwan NASA di laman Teleskop Webb.

"Kedengarannya ajaib, tetapi sebenarnya sangat sederhana: Cahaya membutuhkan waktu untuk melakukan perjalanan melintasi jarak yang sangat jauh untuk mencapai kita," tambahnya.

Lihat Juga :

Semua cahaya yang kita lihat sebetulnya membutuhkan waktu untuk sampai di mata kita, sama halnya dengan cahaya dari objek langit jauh yang ditangkap teleskop Webb.

Cahaya sendiri bergerak dengan kecepatan sekitar 1 miliar kilometer per jam. Sehingga, perjalanan cahaya tidak akan terlalu tampak untuk objek yang berada dalam jarak relatif dekat.

Namun, untuk objek dengan jarak yang sangat jauh seperti planet ekstrasurya atau galaksi yang berjarak miliaran atau bahkan triliunan kilometer, cahaya perlu waktu untuk mencapai mata atau lensa yang menangkap cahaya tersebut secara visual.

Sebagai contoh, dikutip dari LiveScience, Matahari berada rata-rata 150 juta kilometer jauhnya. Itu berarti dibutuhkan cahaya sekitar 8 menit, 20 detik untuk melakukan perjalanan dari matahari ke Bumi.

Jadi, ketika melihat Matahari, maka kita sedang melihat masa lalunya di era 8 menit yang lalu, alias bukan yang benar-benar sedang terjadi secara real-time.

Sebetulnya, tidak memerlukan teleskop canggih seperti teleskop Webb untuk melihat ke masa lalu. Ketika mata kita melihat bintang di langit malam, kita telah melihat ke masa lalu.

Lebih lanjut, kecepatan cahaya sangat penting bagi astronomi sehingga para ilmuwan lebih suka menggunakan tahun cahaya daripada mil atau kilometer untuk mengukur jarak yang jauh di luar angkasa.

Satu tahun cahaya adalah jarak yang dapat ditempuh cahaya dalam satu tahun, sekitar 9,46 triliun kilometer. Misalnya, Bintang Utara, Polaris, terletak sekitar 323 tahun cahaya dari Bumi. Setiap kali Anda melihat bintang ini, Anda melihat cahaya yang berusia lebih dari 300 tahun.

(lom/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER