Pakar Wanti-wanti Hujan yang Lebih Kuat usai Panas Beberapa Hari

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Jan 2023 11:01 WIB
Potensi hujan yang lebih deras disebut terbuka setelah beberapa hari sejumlah wilayah Indonesia mengalami panas terik.
Ilustrasi. Potensi hujan yang lebih ekstrem diungkap. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ahli mengungkap potensi hujan yang lebih kuat usai beberapa hari panas terik di banyak wilayah Indonesia. Apa sebabnya?

"Di wilayah kita masih cenderung basah sebetulnya. Tapi memang kan enggak mesti hujan terus setiap hari, bisa jadi ini fase penguatan. Jadi enggak boleh juga kita lalai," ungkap Peneliti Meteorologi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Deni Septiadi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (13/1).

"Januari masih belum masuk fase kering," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini dikatakannya terkait fenomena panas terik di beberapa daerah, termasuk kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Padahal, Januari masih masuk periode puncak musim hujan.

Dalam analisis iklim yang dirilis September 2022, BMKG mengatakan "puncak Musim Hujan 2022/2023 di sebagian besar wilayah ZOM (zona musim) diprakirakan terjadi pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023 sebanyak 295 ZOM" dari total 699 ZOM.

Di akhir 2022 dan awal 2023 pun, BMKG di pusat dan beberapa daerah pun mewanti-wanti soal hujan ekstrem dan puncak musim hujan yang berpotensi cuaca ekstrem.

Peneliti Klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin pun mengungkap dasarian (10 hari berturut-turut) kedua Januari 2023 menjadi fase kering di wilayah Pulau Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara.

"Selamat datang fase kering," kicaunya di akun Twitter.

Namun demikian, Erma menyebut fase kering itu bukan berarti masuk dalam musim kemarau lebih awal.

"Tapi ada fase jeda monsun dan efek 97W yang menyebabkan selama dasarian kedua Januari (11-20 Januari 2023), awan akan berkurang dan hujan akan lebih jarang terjadi di wilayah selatan ekuator," lanjutnya.

Proses penguatan

Deni melanjutkan cuaca cenderung panas di sejumlah wilayah di Indonesia di tengah musim hujan ini bisa jadi merupakan tanda-tanda bakal hujan.

"Bisa jadi itu adalah proses pemanasan permukaan yang sebenarnya adalah rainforce penguatan proses konvektif. Bisa jadi dalam dua tiga hari ke depan hujannya sudah mulai lagi," kata dia.

Per hari ini, BMKG memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi berawan.

Seperti dikutip Antara dari laman bmkg.go.id, cuaca berawan diprakirakan akan dialami oleh Serang, Yogyakarta, Jakarta, Semarang, Palangka Raya, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, dan Medan.

Selain itu, Gorontalo, Samarinda, Mamuju, Makassar, Kendari, Manado, Ambon, Sofifi, dan Manokwari.

Sementara, cuaca di Padang dan Palu diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas ringan.

Cuaca cerah berawan diprakirakan akan terjadi di daerah Banda Aceh, Bengkulu, Bandung, Pontianak, Lampung, Denpasar, Banjarmasin, Mataram, Kupang, dan Jayapura.

cuaca di wilayah Jambi, Surabaya, Pekanbaru, Palembang, dan Tanjung Selor berpotensi berkabut hari ini.

Deny mengatakan saat ini fenomena monsun masih menguat di wilayah perairan Indonesia karena monsun melintas dari arah Asia menuju Australia.

Meski demikian, saat ini aliran monsun tidak sekuat pada periode awal Januari 2023 dengan wilayah terkuat ada di selatan Jawa.

"Paling antara 15-20km/jam alirannya. Memang tidak sekuat aliran minggu lalu," ujar Deny.

Monsun sendiri merupakan iklim yang ditandai oleh pergantian arah angin dan musim hujan atau kemarau selang lebih kurang enam bulan, mengikuti posisi matahari pada bulan Juni dan Desember, terdapat di daerah tropis dan subtropis yang diapit oleh benua dan samudra.

(can/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER