Ilmuwan BRIN Buka Suara usai Memprediksi Badai Dahsyat 28 Desember

CNN Indonesia
Kamis, 29 Des 2022 12:31 WIB
Apa kata peneliti dari BRIN Erma Yulihastin soal prediksi badai dahsyat Jabodetabek yang tak terjadi di 28 Desember?
Ilustrasi. Badai dahsyat Jabodetabek sempat diprediksi terjadi kemarin. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin buka suara soal badai dahsyat yang tak terjadi pada 28 Desember di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Menurut Erma, analisisnya terhadap cuaca ekstrem itu berarti berlaku dalam 24 jam. Artinya, kewaspadaan akan badai dahsyat masih berlaku hingga Kamis (29/12).

"Jadi kalau saya menyerukan kewaspadaan tentang badai 28 Desember maka itu berarti rentang 28-29 Desember karena hitungan alumulasinya 24 jam dan untuk kasus hujan Jakarta," ujar Erma lewat akun Twitter-nya, Kamis (29/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru dimulai sejak jam 13.00 WIB sesuai onset hujan awal terjadi di Jakarta kemarin," sambungnya.

Dia menjelaskan mekanisme penghitungan hujan harian dihitung dalam waktu 24 jam. Dalam pakem yang digunakan oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) dan diikuti oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), akumulasi hujan dihitung per pukul 07.00 WIB.

Di samping itu, Erma mengatakan ada banyak jenis cuaca ekstrem. Di antaranya, hujan intensitas lebat hingga ekstrem, hujan disertai angin kencang, angin puting beliung, badai guruh dengan kilat petir, hujan es (hail), gelombang panas/dingin (hot/cold wave).

Diksi ekstrem, kata Erma, digunakan karena memiliki dua makna, yaitu jarang sekali terjadi (peluang kurang dari 10 persen) atau karena dampaknya pada lingkungan dan manusia.

Misalnya, hujan angin, hujan esktrem, badai bowecho, badai MCC, badai derecho, badai squall line, badai tropis.

"Karena begitu luasnya cuaca ekstrem ini, ilmuwan lebih suka memberikan penjelasan kepada jenis cuaca ekstrem yang terjadi," ujarnya.

Erma mengaku peringatan soal potensi badai dahsyat dan hujan ekstrem itu diberikan agar masyarakat bisa langsung tahu jenis cuaca ekstrem apa yang akan atau sedang terjadi dan bakal seperti apa bentuknya.

"Saya fokus pada konten, edukasi publik, dan bersahabat erat dan kawan-kawan yang konsern dengan upaya terbaik mitigasi bencana hidrometeorologi di Indonesia," ucap dia.

Sebelumnya, Erma mengungkap potensi hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember.

Menurut pantauan CNNIndonesia.com di beberapa daerah Jabodetabek, kondisi cuaca pada Rabu (28/12) mayoritas hujan ringan hingga deras, terutama selepas sore.

(can/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER