Ahli Temukan Fakta Unik Ragam Galaksi Generasi Awal Berkat James Webb

CNN Indonesia
Selasa, 17 Jan 2023 17:10 WIB
Teleskop James Webb membuat para pakar menemukan fakta unik tentang galaksi. (Reuters/Kevin Lamarque)
Jakarta, CNN Indonesia --

Teleskop James Webb (JWST) kembali menemukan fakta menarik dari semesta berkaitan dengan galaksi. Apa itu?

Lewat sebuah observasi, JWST menemukan, galaksi pada awal terbentuknya semesta ternyata lebih bervariasi dan matang daripada yang diperkirakan sebelumnya. Hal itu diketahui usai para ilmuwan membandingkan foto dari JWST dengan foto dari Teleskop Hubble.

Mengutip situs Rochester Institute of Technology (RIT), para pakar membandingkan 850 galaksi pada redshift yang berasal dari sekitar 11-13 miliar tahun yang lalu. Itu dilakukan dalam rangka survei Cosmic Evolution Release Science (CEERS).

Survei tersebut telah menggunakan data dari JWST sejak Juni tahun lalu. Dilansir Space, hasil studi ini pun telah dipublikasikan di The Astrophysical Journal.

Redshift sendiri terjadi ketika sebuah obyek atau galaksi menjauh dari Bumi, ia menjadi tampak berwarna merah (red-shifted) karena gelombang cahaya merenggang. Alhasil, sebuah cahaya masuk ke dalam warna merah pada ujung spektrum.

Dibanding Hubble, JWST memiliki kemampuan untuk melihat galaksi yang mengalami fenomena redshift tersebut. Alhasil, para pakar pun dapat mengamati galaksi-galaksi itu dengan lebih rinci.

"Ada banyak studi sebelumnya yang menekankan bahwa kita melihat banyak galaksi dengan piringan pada tingkat redshift yang tinggi, dan itu benar," kata Associate Professor di RIT, Jeyhan Kartaltepe.

"Tetapi dalam studi ini, kami juga melihat banyak galaksi yang memiliki struktur lain seperti tak beraturan, atau bulat, seperti yang telah kita lihat pada galaksi dengan redshift yang rendah. Itu artinya, bahkan dengan redshift seperti ini, galaksi itu telah berevolusi dan punya banyak struktur," kata Jeyhan yang memimpin studi ini.

Lebih lanjut, dalam studi tersebut, para pakar menunjukkan kecanggihan resolusi, kedalaman, dan cakupan gelombang JWST dibandingkan dengan Hubble.

Berkat pengamatan JWST, sebanyak 488 dari 850 galaksi, yang telah diamati Hubble sebelumnya, diklasifikasi ulang. Kartaltepe mengatakan para pakar masih berada di dalam tahap awal untuk benar-benar mengambil keuntungan dari kecanggihan JWST.

"Hasil ini membuat kami merasa belum tahu, kapan struktur galaksi awal terbentuk. Kami belum melihat galaksi-galaksi awal dengan piringan. Kami harus memeriksa lebih banyak galaksi lagi dengan tingkat redshift yang lebih tinggi untuk benar-benar menghitung, kapan pelengkap seperti piringan galaksi terbentuk," kata Kartaltepe.

Sebelumnya, JWST juga sukses mendeteksi sebuah cahaya yang telah berjalan selama 13,4 miliar tahun. Cahaya ini berasal dari galaksi awal yang muncul hanya 350 juta tahun setelah Big Bang.

Penemuan cahaya galaksi dari awal semesta ini dimungkinkan karena teknologi mutakhir pada teleskop James Webb. Teleskop itu didesain untuk mendeteksi spektrum cahaya inframerah dan cahaya dekat inframerah (near-infrared light) yang berasal dari obyek luar angkasa.

(lth/arh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK