Penjualan Ponsel 2022 Terburuk dalam Sedekade, Bagaimana 2023?

CNN Indonesia
Rabu, 18 Jan 2023 16:29 WIB
Tahun 2022 disebut analis dari Canalys Research sebagai tahun terburuk penjualan ponsel. Hal itu akan berlanjut di 2023?
Ilustrasi. Tahun 2022 disebut sebagai yang terburuk dalam satu dekadi terkait penjualan ponsel. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga riset Canalys Research menyebut 2022 sebagai tahun terburuk untuk penjualan ponsel dalam satu dekade terakhir. Bagaimana dengan 2023? 

"Vendor smartphone telah berjuang dalam lingkungan ekonomi makro yang sulit sepanjang tahun 2022. Q4 (kuartal IV) menandai kinerja tahunan dan Q4 terburuk dalam satu dekade," kata analis Runar Bjørhovde dalam laporan Canalys tentang pasar ponsel global kuartal 4 2022.

"Sementara permintaan kelas menengah ke bawah turun dengan cepat di kuartal sebelumnya, permintaan kelas atas mulai menunjukkan kelemahan di Q4. Kinerja pasar pada Q4 2022 sangat kontras dengan Q4 2021, yang mengalami lonjakan permintaan dan mengurangi masalah pasokan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Canalys memperkirakan penjualan ponsel pada 2022 menurun 11 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kuartal IV 2022 menjadi salah satu periode terburuk dengan penurunan angka pengapalan 17 persen dibandingkan 2021, menjadikannya kuartal IV terburuk dalam 10 tahun terakhir.

Apple dan Samsung menjadi dua merek besar yang mendapatkan pangsa pasar pada 2022, masing-masing tumbuh menjadi 19 dan 22 persen. Sementara pabrikan lain seperti Xiaomi, Oppo dan Vivo mengalami penurunan.

Apple sendiri dilaporkan mengungguli Samsung pada kuartal terakhir berkat kehadiran gawai barunya, seri iPhone 14.

Dilansir dari Engadget, Apple mendapatkan 25 persen pasar pada musim gugur, sedangkan Samsung mendapatkan 20 persen. Dengan kata lain, produk kelas flagship tetap stabil.

Sementara itu, Xiaomi hanya mencatatkan market share 11 persen, Oppo 10 persen, dan Vivo 8 persen.

Meski Apple mengungguli Samsung pada kuartal empat, tetapi Samsung masih unggul dalam periode tahunan mencatatkan market share sebesar 22 persen pada 2022, sedangkan Apple hanya 19 persen.

Industri ponsel sedang cukup sulit dikarenakan kombinasi dari ekonomi yang sulit dan masalah pasokan yang menciptakan kelangkaan.

Lebih lanjut, 2023 kemungkinan besar tidak akan jauh berbeda. Canalys memprediksi pertumbuhan industri ponsel pintar kemungkinan tidak akan terlalu besar.

"Meskipun tekanan inflasi akan berangsur-angsur mereda, efek dari kenaikan suku bunga, perlambatan ekonomi dan pasar tenaga kerja yang semakin sulit akan membatasi potensi pasar," kata Analis Riset Canalys Le Xuan Chiew.

"Ini akan berdampak buruk pada pasar jenuh, pasar yang didominasi menengah ke atas, seperti Eropa Barat dan Amerika Utara."

"Sementara pembukaan kembali China akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan bisnis domestik, rangsangan pemerintah hanya akan menunjukkan efek dalam enam sampai sembilan bulan dan permintaan di China akan tetap menantang dalam jangka pendek," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

(lom/lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER