Komet Hijau ZTF Sempat Kehilangan Ekor, Ulah Siapa?

CNN Indonesia
Selasa, 24 Jan 2023 21:00 WIB
Komet ZTF sempat terpantau kehilangan ekornya. Mungkinkah pertunjukan utama di awal Februari akan anti-klimaks?
Komet ZTF kehilangan ekornya. (Tangkapan layar twitter @Komet123Jager)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah gambar yang diambil oleh pengamat astronomi asal Austria memperlihatkan hilangnya ekor komet hijau C/2022 E3 (ZTF).

Astrofotografer kawakan Michael Jäger mengambil gambar Komet ZTF ini pada Selasa (17 Januari) setelah berkendara sejauh 800 kilometer dari Austria ke Bavaria, Jerman, untuk mendapatkan pemandangan langit malam yang jelas.

Jäger kemudian membagikan gambar itu di Twitter bersama dengan video foto komet lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perjalanan itu tidak sia-sia," kata Jäger kepada Space melalui email.

Ketika menangkap gambar komet, katanya, seorang astrofotografer tidak bisa membuang waktu karena ketampakan komet itu berubah dengan cepat saat mencapai daerah yang lebih hangat di tata surya bagian dalam.

Gambar ini mengungkapkan apa yang oleh para astronom disebut sebagai peristiwa pemutusan ekor.

Dikutip SpaceWeather.com, gangguan pada ekor ini kemungkinan besar disebabkan oleh turbulen cuaca antariksa, yaitu angin matahari yang lebih kuat dari biasanya yang dikeluarkan saat coronal mass ejection (CME).

CME adalah semburan partikel berenergi tinggi dari atmosfer bagian atas matahari, korona, yang melintasi tata surya yang bisa mengganggu atmosfer planet dan benda lain.

"Sepotong ekor Komet ZTF terjepit dan terbawa angin matahari," tulis SpaceWeather.com.

"CME yang menabrak komet dapat menyebabkan penyambungan kembali magnetik pada ekor komet, terkadang merobek sepenuhnya," sambung keterangan itu.

Ekor komet terbuat dari gas yang menguap dan debu yang dikeluarkan oleh benda es saat memanas mendekati matahari.

Lebar komet itu biasanya tidak lebih dari beberapa mil lebarnya (1 mil=1,6 km). Namun, ekornya dapat membentang hingga ratusan ribu mil melintasi tata surya bagian dalam, memberikan tontonan langit yang tidak biasa yang memukau para astronom dan astrofotografer.

SpaceWeather.com menambahkan beberapa CME telah melewati Komet ZTF bulan ini karena kunjungannya ke wilayah tata surya kita bertepatan dengan lonjakan aktivitas di permukaan matahari.

C/2022 E3 (ZTF ) ditemukan oleh Zwicky Transient Facility (ZTF) di Observatorium Palomar di California pada Maret 2022, melakukan pendekatan terdekat pertamanya ke Bumi dalam waktu sekitar 50.000 tahun.

Komet itu akan segera terlihat dengan mata telanjang, kata para ahli dan akan mencapai jarak terdekatnya ke Bumi pada 1 Februari, meluncur melewati planet kita sekitar seperempat jarak matahari-Bumi.

Jäger, yang telah memotret lebih dari 1.100 komet sejak dia mempelajari astrofotografi empat dekade lalu mengaku cuaca di bagian wilayah Eropa tahun ini tidak ideal untuk pertemuan langit yang langka ini.

"Cuaca di Eropa Tengah sangat buruk dan saya harus sering bepergian untuk melihat komet," tulis Jäger.

(arh/can/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER