Pada tanggal 11 April 2012, gempa berkekuatan 8,6 skala Richter terjadi di lepas pantai Sumatera bagian utara. Karena melanda beberapa ratus mil lepas pantai, getarannya terasa kuat hanya di beberapa pusat populasi, seperti Banda Aceh dan Meulaboh.
Gempa itu hanya menyebabkan kerusakan struktural ringan di wilayah metropolitan tersebut. Guncangan ringan dapat dirasakan hingga Mumbai, India, dan Broome, Australia.
Dua orang tewas langsung akibat gempa, delapan meninggal karena serangan jantung dan 12 luka-luka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikitnya 1.500 orang tewas di seluruh Tibet timur dan Assam, India, ketika gempa m 8,6 mengguncang wilayah itu pada 15 Agustus 1950. Retakan tanah, tanah longsor besar dan aktifnya gunung berapi terjadi akibat gempa itu.
Gempa dirasakan di provinsi Sichuan dan Yunnan, China dan hingga Kolkata, India.
Gempa tersebut menyebabkan tanah longsor besar yang memblokir sungai. Ketika sungai akhirnya menerobos dinding puing, gelombang menggenangi beberapa desa dan menewaskan ratusan orang.
Alaska diguncang gempa M8,7 pada 4 Februari 1965 dan memicu tsunami setinggi 10 meter. Meski cuma memicu sedikit kerusakan karena lokasinya yang terpencil di ujung Kepulauan Aleut, tsunami-nya mencapai Hawaii hingga Jepang.
Gempa tersebut merupakan hasil dari Lempeng Pasifik yang berada di bawah Lempeng Amerika Utara di megathrust Alaska-Aleutian, yang merupakan lokasi banyak gempa megathrust.
Gempa itu meretakkan bangunan kayu dan membelah landasan pacu aspal. Retakan lempeng tersebut juga membuat landasan pacu di Stasiun Loran US Coast Guard retak.
Pada 31 Januari 1906, gempa dahsyat berkekuatan 8,8 skala Richter melanda lepas pantai Ekuador dan Kolombia dan menimbulkan tsunami kuat yang menewaskan 500 hingga 1.500 orang.
Tsunami kemudian menyebar di sepanjang pantai Amerika Tengah, dan bahkan tersusun di garis pantai di San Francisco dan Jepang.
Lihat Juga :101 SCIENCE Kenapa Petir Bentuknya Tidak Lurus? |
Gempa terjadi di sepanjang perbatasan antara Lempeng Nazca dan Lempeng Amerika Selatan. Karena terjadi lebih dari 100 tahun yang lalu, laporannya tidak jelas. Namun menurut USGS, para saksi melaporkan adanya aliran air yang sangat deras di Teluk Honolulu.
Semua uap dan perahu layar di teluk diputarbalikkan, dan tiba-tiba gelombang pasang menyebar hingga ke daratan wilayah pantai Ekuador dan Kolombia.
Pada 27 Februari 2010, gempa bumi dan tsunami melanda Chile tengah. Sedikitnya 500 orang tewas dan 800.000 orang mengungsi akibat bencana alam tersebut. Lebih dari 1,8 juta orang terkena dampaknya, dan total kerugian ekonomi diperkirakan mencapai US$30 miliar.
Gempa ini terjadi di sepanjang garis seismik antara lempeng tektonik Nazca dan Amerika Selatan, yang dapat melepaskan getaran kuat.
Gempa tersebut terjadi lebih dari sebulan setelah bencana gempa berkekuatan M7,0 di Port-Au-Prince, Haiti, yang menewaskan lebih dari 200 ribu orang.
Gempa berkekuatan 9,0 pertama yang tercatat di dunia terjadi di lepas pantai timur Kamchatka pada 4 November 1952. Gempa tersebut menghasilkan tsunami setinggi 13 kilometer.
Tsunami mengguncang Crescent City, California. Tidak ada yang meninggal, tetapi di Hawaii, kerusakan properti diperkirakan mencapai US$11,12 juta dolar.
Gelombang melemparkan perahu ke pantai dan menyebabkan rumah-rumah bertabrakan, menghancurkan dermaga, dan memporak-porandakan pantai hingga trotoar jalan hancur.
Pada 11 Maret 2011, gempa berkekuatan 9,1 memicu tsunami yang menewaskan lebih dari 15.700 orang, lebih dari 4.600 hilang, lebih dari 5.300 terluka dan lebih dari 130.900 mengungsi.
Lebih dari 332.000 bangunan, 2.100 jalan, 56 jembatan dan 26 rel kereta api rusak akibat gempa tersebut. Gempa juga merusak reaktor nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi yang menjadi bencana nuklir terbesar dalam sejarah.
Gempa ini adalah yang terbesar yang pernah tercatat di Jepang, dan menelan biaya kerusakan sekitar US$309 miliar.
Selama berminggu-minggu sesudahnya, gempa susulan yang kuat di atas 6,0, dan bahkan 7,0, terus mengguncang wilayah tersebut, dan gempa menghasilkan gelombang tsunami hingga Hawaii, California dan kepulauan Galapagos.
Bahkan di Antartika gempa tersebut memecahkan lempengan es besar dari Beting Es Sulzberger. Gempa tersebut disebabkan oleh patahan dorong di dekat Palung Jepang, batas antara lempeng Pasifik dan Amerika Utara.
Lihat Juga : |
Gempa ini merupakan gempa terbesar ketiga dalam sejarah dan terbesar sejak gempa tahun 1964 di Prince William Sound, Alaska. Secara total, hampir 300.000 orang tewas dan sekitar 1,2 juta orang mengungsi akibat gempa bumi dan tsunami susulan.
Guncangan yang sangat kuat dirasakan di Banda Aceh pada 2004 tetapi aspek yang paling mematikan dari gempa ini adalah tsunami yang menyebabkan banyak kematian dalam sejarah tsunami.
Gempa di Prince William Sound terjadi pada 27 Maret 1964 dan mengambil 128 korban jiwa. Kerugian akibat gempa yang juga menimbulkan tsunami ini mencapai US$311 juta.
Gempa ini terjadi di patahan aktif antara Amerika Utara dan lempeng Pasifik. Guncangannya sendiri berlangsung selama tiga menit.
Lihat Juga : |
Selain tsunami, gempa ini juga menyebabkan longsor hingga melumpuhkan kehidupan kota. Sistem air, bisnis, gas, telpon dan listrik pun terganggu usai gempa terjadi.
Sekitar 1.655 orang tewas dan ribuan orang dilaporkan luka-luka dalam gempa bumi terbesar sejarah yang melanda Valdivia, Chili, pada 22 Mei 1960.
Gempa tersebut memicu tsunami yang menewaskan 61 orang di Hawaii, 138 di Jepang, dan 32 di Filipina. Gempa terjadi di tempat Lempeng Nazca menukik di bawah Lempeng Amerika Selatan, di Parit Peru-Cile.
(can/lth)