BRIN Bantah Tolak Alat Deteksi Tsunami PUMMA: Proposal Belum Berhasil

CNN Indonesia
Kamis, 09 Feb 2023 20:08 WIB
BRIN mengatakan tak menolak pembiayaan riset alat deteksi tsunami murah PUMMA, tetapi masalah proposal yang belum lolos kompetisi.
BRIN mengklarifikasi soal riset alat pendeteksi tsunami PUMMA. (Tangkapan layar web w.brin.go.id)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan tak menolak pembiayaan riset alat deteksi tsunami Perangkat Ukur Murah Untuk Muka Air (PUMMA). Namun, itu hanya masalah proposal yang belum lolos kompetisi.

Sebelumnya, CNNIndonesia.com memberitakan soal pengakuan dari salah satu peneliti di Pusat Riset Kebencanaan Geologi (PRKG) bahwa BRIN  menolak memberi anggaran untuk PUMMA di sekitar Gunung Anak Krakatau.

Namun, program deteksi yang sama diakui dan didanai Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta beberapa kementerian dan lembaga lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat 'Hak Jawab dan Klarifikasi atas Pemberitaan', BRIN menyatakan narasi itu "Seakan-akan BRIN menolak membiayai metode deteksi dini tsunami yang sudah ada tetapi lebih murah."

Padahal, kata BRIN, ini masalah proposal riset yang belum lolos.

"Setelah dilakukan penelusuran, salah satu periset BRIN sebagai sumber informasi merupakan pengusul proposal riset salah satu metode deteksi di tsunami," kata lembaga riset itu, dalam surat yang ditandatangani oleh Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan BRIN Driszal Fryantoni, itu, Kamis (9/2).

"Yang terjadi adalah bukan BRIN menolak, tetapi proposal riset yang bersangkutan belum berhasil mendapatkan pendanaan yang dibuka secara kompetitif, mungkin karena proposalnya belum sesuai."

Menurutnya, skema pendanaan di BRIN selalu dilaksanakan "berbasis kompetisi terbuka untuk memastikan bahwa pelaksana riset memiliki komitmen dan rekam jejak terkait yang terbaik di topik tersebut. Ini penting untuk meningkatkan tingkat keberhasilan riset."

BRIN menyatakan hal itu tak bisa diartikan bahwa lembaganya tak mendukung riset deteksi tsunami itu.

"Sehingga tidak bisa diinterpretasikan bahwa BRIN tidak mendukung topik tersebut. Karena realitanya masih banyak proposal lain yang terkait topik deteksi dini tsunami yang dibiayai oleh BRIN," ungkap pernyataan itu.

Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi (PRKG) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Semeidi Husrin bercerita soal alat deteksi tsunami bernama Perangkat Ukur Murah Untuk Muka Air (PUMMA). Pada 2022, salah satu proposal program riset yang diajukan Semeidi dan tim ditolak BMKG, padahal program deteksi bencana laut ini diakui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).Alat deteksi tsunami bernama Perangkat Ukur Murah Untuk Muka Air (PUMMA). (Arsip Istimewa)
(tim/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER