Kepala BRIN Minta Komunitas Tak Lebay soal Penutupan Kantor Pasuruan

CNN Indonesia
Jumat, 24 Feb 2023 21:31 WIB
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko meminta komunitas astronomi "Enggak usah lebay-lebay" dalam merespons penutupan eks kantor LAPAN Pasuruan.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko meminta komunitas astronomi tak lebay soal penutupan kantor Watukosek, Pasuruan. (Grandyos Zafna/ Detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko meminta komunitas astronomi tak berlebihan menyikapi penutupan kantor Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur.

Ia mengklaim di Jatim saat ini sudah banyak fasilitas riset yang bisa jadi sarana komunitas untuk melakukan kegiatan.

"Enggak usah lebay-lebay begitu. Di situ periset cuman ada empat orang, terus udah enggak ada karena mereka sudah pada pindah kerja lah, terus mau ngapain?" cetus Handoko, di kantornya, Jakarta, Jumat (24/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengklaim komunitas di fasilitas riset di Watukosek, Pasuruan itu minim kegiatan. Menurutnya, pada 2022 hanya lima kali menyelenggarakan acara.

Menurut Handoko, para komunitas itu bisa pindah untuk kegiatan di fasilitas riset BRIN di antaranya yang ada di Sukolilo. Terlebih, banyak anggota komunitas itu berasal dari Surabaya sehingga tak begitu jauh secara jarak.

Lebih lanjut ia menjelaskan kantor riset di Watukosek itu saat ini sudah tidak ada lagi peneliti keantariksaan, hanya ada kepala balai jadi disarankan untuj ke fasilitas riset lain di sekitarnya.

Handoko mengatakan fasilitas riset antariksa itu berdiri di tanah yang dikelola oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK). Usai penutupan, pengelolaannya pun dipegang kementerian tersebut.

Saat ini, katanya, badan riset raksasa yang dipimpinnya sudah punya fasilitas riset yang tersebar di beberapa wilayah Jawa Timur, sehingga banyak pilihan untuk para komunitas.

Terpisah, perwakilan Forum Komunikasi Astronom Amatir Lintas Jawa Timur (Fokalis Jatim), M Toyib, pada Jumat (24/2), menganggap berbagai pernyataan Handoko itu "lucu".

"Handoko membuat kami agak lucu statement-nya," ujar dia.

Menurutnya, urgensi keberadaan BRIN pasuruan ini tak cuma soal edukasi keantariksaaan, tapi juga fungsi risetnya.

"Beliau (Handoko) bilang di sana hanya ada teleskop kecil, padahal ada teleskop matahari yang beratnya 4 ton, itu salah satu yang terbesar di Asia Tenggara," kata Toyib.

Sebelumnya, Fokalis Jatim menyebut penutupan BRIN Pasuruan dapat berdampak buruk pada beberapa hal.

Yakni, riset keantariksaan dan pengamatan matahari, edukasi masyarakat dan komunitas astronomi, berkurangnya spot eduwisata di wilayah Kabupaten Pasuruan; dan mengeruhkan iklim kolaborasi dan inovasi yang sedang terbangun.

(can/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER