
XL Axiata Ungkap Wilayah Rawan Pencurian BTS, Satu Menara Pernah Raib

XL Axiata menyebut pencurian di menara Base Transceiver Station (BTS) jadi salah satu masalah besar jaringan telekomunikasi mereka. Salah satu wilayah dengan tingkat pencurian yang cukup tinggi adalah Sumatra.
"Pencurian di daerah Sumatra masih sangat tinggi. Pernah kita satu BTS itu hilang semua," kata I Gede Darmayusa, Direktur & Chief Teknologi Officer XL Axiata, di acara acara Persiapan Jaringan Jelang Ramadan dan Idul Fitri 2023, di Palembang, Sumatra Selatan, Senin (13/3).
Terkadang pencuri juga hanya mengambil beberapa bagian BTS, mulai dari baseband hingga baterai.
Menurut Gede, BTS yang mudah dicuri biasanya terhalang oleh pepohonan sehingga aktivitas di site tersebut tidak diketahui orang lain. Hal tersebut membuatnya menjadi lokasi ideal untuk dicuri.
Gede mengatakan pihaknya pernah mencoba menggunakan closed-circuit television atau CCTV untuk mengawasi sejumlah lokasi BTS, tetapi perangkat keamanan ini malah turut dicuri.
"Pernah kita pasang CCTV di beberapa site, CCTV-nya ikut hilang," ujarnya.
Di acara yang sama, Huawei Managed Service XL Axiata Manase Ginting menyebut Deli Serdang dan Kepulauan Riau menjadi beberapa titik dengan tingkat pencurian yang tinggi beberapa tahun ke belakang, sehingga mendapat perhatian khusus.
"Pencurian yang agak tinggi untuk tahun-tahun lalu itu di Deli Serdang, tapi sudah kita amankan. Akhir-akhir ini yang agak parah itu di Kepulauan Riau, itu jadi perhatian khusus sekarang," terangnya.
Manase berharap para pencuri ini bisa diberi hukuman yang lebih keras agar tak kembali mencuri. Menurutnya, hukuman yang ringan bisa membuat para pencuri kembali beraksi ketika lepas dari masa hukuman.
"Hukuman untuk yang mencuri ini mungkin paling setahun. Nanti mereka keluar bisa jadi mencuri lagi. Kalau bisa regulator bikin aturan yang lebih keras, agar mereka jera. Karena ini kan mengganggu kepentingan publik," katanya.
Lebih lanjut, Gede menyebut pencuri biasanya adalah orang yang punya pengalaman membuka site BTS.
"Biasanya yang mencuri adalah yang punya pengalaman buka site. Karena kalau orang awam apa yang dicuri itu dia tidak ngerti, dan buat apa," tutur Gede.
Maka dari itu, salah satu pengamanan yang perlu dilakukan adalah dengan mengganti kunci secara berkala. Selain itu, surat izin masuk ke site juga perlu diperhatikan agar tidak dipalsukan.
Selain masalah pencurian, ada beberapa masalah lain yang kerap mengganjal pengoperasian dan pengembangan jaringan telekomunikasi.
Yakni, pasokan listrik atau power untuk BTS, galian yang merusak kabel fiber milik penyedia layanan, dan isu komunitas ketika ada masyarakat tidak setuju ada menara di lingkungannya sehingga site harus dibongkar.
(lom/arh)