Dukung UU PDP, VMware Gandeng Lintasarta Cloudeka dan Virtus

Advertorial | CNN Indonesia
Senin, 20 Mar 2023 00:00 WIB
Pengesahan Undang-Undang Data Pribadi (UU PDP) diharapkan banyak piha bisa mendorong perusahaan untuk meningkatkan keamanan siber
Dok VMware.
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengesahan Undang-Undang Data Pribadi (UU PDP) diharapkan banyak piha bisa mendorong perusahaan untuk meningkatkan keamanan siber, di tengah maraknya kebocoran data akhir-akhir ini.

Untuk membantu perusahaan dan organisasi meningkatkan keamanan data, khususnya di cloud dan sekaligus compliance dengan UU PDP, VMware hadirkan inisiatif dan solusi Sovereign Cloud di Indonesia dengan menggandeng Lintasarta Cloudeka dan Virtus Technology Indonesia.

Saat ini isu keamanan siber dan privasi data di cloud memang masih menjadi kekhawatiran banyak organisasi dan perusahaan, khususnya organisasi publik.

Hal ini terungkap dari survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Di mana 55,1 persen lembaga publik tidak menggunakan cloud karena adanya kekhawatiran terhadap isu keamanan dan privasi data. Pasalnya, kontrol data yang tersimpan atau diproses di cloud dipegang sepenuhnya oleh penyedia cloud.

VMware Sovereign Cloud

Merespons kekhawatiran ini, VMware sebagai penyedia layanan multi-cloud global menghadirkan inisiatif VMware Sovereign Cloud dan menunjuk Lintasarta Cloudeka, penyedia layanan cloud dari Lintasarta sebagai mitra inisiatif pertama di Indonesia.

Lintasarta Cloudeka juga mendapat dukungan dari mitra bisnisnya yaitu PT Virtus Technology Indonesia (Virtus) sebagai perusahaan penyedia solusi infrastruktur IT di Indonesia.

Inisiatif ini bertujuan membantu perusahaan memenuhi persyaratan peraturan privasi dan keamanan data yang berlaku di wilayahnya termasuk di Indonesia seiring dengan berlakunya UU PDP.

VMware menyediakan portofolio Sovereign Software as a Service (SaaS) untuk berbagai penyedia layanan cloud yang menggunakan perangkat lunak VMware yang berjalan di data center Sovereign Cloud mereka, menjaga semua data tetap ada dan hanya ada di wilayah berdaulat tertentu serta tidak ada data atau meta-data yang keluar dari negara penyedianya.

Vice President dan Managing Director, Asia Tenggara dan Korea, VMware Paul Simos mengatakan, perlindungan data pribadi merupakan salah satu elemen penting dalam strategi digital saat ini. Lintasarta Cloudeka menjadi salah satu dari 25 penyedia global telah memperoleh status penyedia VMware Sovereign Cloud.

"Ini menjadi pertumbuhan yang lebih dari 100 persen dalam kurun waktu satu tahun di mana pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran akan ekonomi dan kedaulatan data sangat penting, terutama di wilayah Asia dan Eropa," ujar Paul Simos dalam keterangannya, Jumat (17/3).

"Melalui inisiatif ini, semua mitra resmi yang menjadi penyedia VMware Sovereign Cloud seperti Lintasarta Cloudeka yang dibantu oleh Virtus akan membantu perusahaan Indonesia meningkatkan kinerja, menjaga kepatuhan, dan memperdalam insight data mereka," kata Paul Simos.

Sovereign Cloud merupakan serangkaian layanan cloud modern yang dibangun atas fondasi untuk memberikan keamanan dan akses data yang memenuhi kebijakan ketat dari industri sesuai Undang-Undang yurisdiksi lokal tentang privasi, akses, dan kontrol data.

Hal ini sekaligus juga untuk memenuhi UU PDP yang disahkan pada September 2022 lalu. Penegakan hukum privasi data yang diatur dalam UU PDP membuka jalan bagi Sovereign Cloud sebagai kerangka kerja untuk mengontrol dan memastikan cara cloud dibangun serta dioperasikan agar data diproses dan disimpan dalam geografi berdaulat tertentu demi mencegah akses tidak dikenal.

"Menjadi mitra untuk inisiatif VMware Sovereign Cloud pertama di Indonesia, kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap data pelanggan yang menggunakan solusi ini dilindungi, sesuai, dan berada di dalam negeri dan tunduk pada hukum yang berlaku," kata Lintasarta Marketing & Solution Director Ginandjar.

Selain itu, dengan Sovereign Cloud, kata dia, pihaknya juga tetap menjaga keamanan data di luar yurisdiksinya jika diperlukan, seperti untuk kolaborasi maupun kerja sama yang sifatnya cross border.

"Konsep Sovereign Cloud muncul sebagai komponen penting dari cloud yang memproses dan memelihara berbagai data sensitif, seperti data pemerintahan maupun industri keuangan dan layanan kesehatan," ujarnya.

Sementara Direktur Virtus Christian Atmadjaja mengatakan, pihaknya percaya inisiatif VMware Sovereign Cloud ini bisa membangun kredibilitas dan kepercayaan yang lebih besar dengan pelanggan dan perusahaan. Kemudian, melengkapi kelebihan mendasar lainnya yang ada di cloud, termasuk otomatisasi, keamanan, maupun adaptability.

"Sebagai mitra bisnis baik VMware maupun Lintasarta Cloudeka, kami turut mendukung inisiatif VMware Sovereign Cloud ini untuk memenuhi kebutuhan dari customer cloud di Indonesia." Ujar Christian Atmadjaja.

VMware Sovereign Cloud menawarkan berbagai kelebihan yang akan memudahkan perusahaan dan organisasi di Indonesia meningkatkan keamanan informasi dan privasi data sesuai dengan regulasi yang berlaku dalam hal ini UU PDP, yaitu:

- Meningkatkan kontrol dan keamanan data di cloud dari serangan yang berkembang pesat.

- Menganalisa dan memberikan nilai sebenarnya dari data perusahaan untuk meningkatkan wawasan dan memfasilitasi pertumbuhan bisnis.

- Menjaga perusahaan tetap future-proof dengan menghindari vendor lock-in serta fleksibel terhadap perubahan peraturan, ancaman keamanan, dan geopolitik.

- Mempertahankan compliance perusahaan secara signifikan, lebih cepat, dan lebih efisien.

- Membangun kemampuan nasional ketahanan digital untuk ekonomi data dengan mengumpulkan data nasional untuk membuka inovasi dan pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, perusahaan di Indonesia bisa mendapatkan berbagai solusi VMware Sovereign Cloud melalui Lintasarta Cloudeka dan Virtus seperti; Cloud Verified Partner Solutions, NSX, Tanzu Greenplum, VMware Cloud Foundation, vRealize Automation dan Tanzu Data Services.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER