Deret Pesaing ChatGPT, dari Meta Hingga Alibaba
Platform kecerdasan buatan (AI) ChatGPT, yang meraih popularitas yang luar biasa sejak pengujung 2022, memang dinilai melampaui ekspektasi banyak pihak dengan ragam skill-nya. Namun, beberapa pesaing tetap siap menyalip.
Keandalan ChatGPT itu membuatnya diadopsi oleh banyak pihak, termasuk Microsoft. Perusahaan yang didirikan salah satunya oleh Bill Gates itu bahkan menggaet langsung ChatGPT ke berbagai program Microsoft Office, termasuk Word dan Excel, dan mesin pencari Bing.
OpenAI bahkan sudah merilis generasi terbaru kecerdasan buatan GPT-4 yang lebih 'jenius' lagi.
Tak patah arang, sejumlah perusahaan mulai mengembangkan platform serupa untuk menyaingi produk milik OpenAI itu.
Raksasa teknologi Google telah memperkenalkan platform percakapan AI yang dibangun menggunakan model bahasa besar (LLM).
Meski demikian, tren teknologi tak hanya memicu perusahaan besar. Korpirasi lain yang kurang terkenal tetap ikut menerjunkan diri ke kompteisi teknologi AI.
Berikut daftar pesaing ChatGPT:
Google tidak dapat membiarkan Microsoft bergerak bebas dengan meluncurkan chatbot AI yang berpotensi mengganggu bisnis inti Google, yaitu Mesin Pencarian.
Mereka pun mengumumkan AI chatbot-nya sendiri, Bard. Mulai Selasa (21/3), pengguna dapat mengantre daftar tunggu untuk bisa mengakses Bard.
Platform itu diklaim berguna untuk membantu membuat dan menulis esai, merencanakan baby shower, membandingkan dua film nominasi Oscar, hingga memberi ide makan siang berdasarkan apa yang ada di kulkas.
Menurut CEO Google Sundar Pichai, perusahaan menggunakan model bahasa besar internalnya, LaMDA, untuk mendukung layanan AI percakapan, yang "mengambil informasi dari web untuk memberikan respons terkini dan berkualitas tinggi".
Meta
Induk perusahaan Instagram dan Facebook, Meta, juga disebut tengah mengembangkan AI. Raksasa teknologi ini tengah mengembangkan Galactica.
Model bahasa ini dirancang untuk memberikan bantuan kepada para ilmuwan dan peneliti dengan ringkasan artikel akademik, solusi untuk masalah matematika, kemampuan untuk membuat anotasi molekul, dan banyak lagi.
Dikutip dari The Verge, Meta mengatakan pihaknya melatih bot pada "lebih dari 48 juta makalah, buku teks, bahan referensi, senyawa, protein, dan sumber pengetahuan ilmiah lainnya."
Sayangnya, bot tersebut memberikan hasil yang mengecewakan ketika perusahaan membuatnya tersedia dalam versi beta publik November 2022.
Komunitas ilmiah mengkritik keras alat tersebut, dengan seorang ilmuwan menyebutnya "berbahaya" karena tanggapannya yang salah atau bias. Meta kemudian membuat chatbot offline hanya dalam beberapa hari.
Galactica bukan langkah pertama Meta dalam mengembangkan model AI. Itu juga menciptakan BlenderBot 3, yang bekerja seperti semacam asisten digital.
Yang terbaru adalah LLaMA. Meta tidak merilisnya sebagai chatbot publik dan hanya dapat diakses oleh komunitas AI sebagai tahap uji beta. Namun, pada awal Maret, model bahasa ini bocor di forum internet.
Anthropic
Anthropic merupakan sebuah perusahaan riset AI yang didirikan oleh mantan karyawan OpenAI pada 2021. Mereka disebut sedang mengerjakan pesaing Chat-GPT bernama Claude yang belum dirilis ke publik secara penuh.
Perusahaan ini mendapat dukungan Google dengan investasi sebesar US$300 juta atau Rp4,5 triliun pada akhir 2022.
Perusahaan mengembangkan chatbot menggunakan metodologi yang disebutnya AI Konstitusional.
Secara singkat, metode ini melibatkan pelatihan Antropik model bahasa dengan sekitar 10 "instruksi atau prinsip bahasa alami" yang digunakannya untuk merevisi tanggapannya secara otomatis.
Alibaba dan Baidu di halaman berikutnya...