Gedung Putih Ogah Langganan Centang Biru Twitter

CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2023 15:01 WIB
Gedung Putih blak-blakan mengku tidak akan membayar iuran kepada Twitter agar mendapatkan verifikasi pada akun resmi miliknya.
Istana Kepresidenan AS, White House, menolak langganan centang biru Twitter. (AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gedung Putih mengaku tidak akan langganan akun Twitter centang biru berbayar alias Twitter Blue hanya demi mendapatkan verifikasi pada akun resmi.

Hal itu diungkapkan dalam sebuah surat elektronik yang diperoleh sumber Axios.

"Kami memahami bahwa Twitter Blue tidak menyediakan layanan verifikasi tingkat individu. Dengan demikian, tanda centang biru sekarang hanya berfungsi sebagai verifikasi bahwa akun tersebut adalah pengguna berbayar," kata Direktur Strategi Digital Gedung Putih Rob Flaherty dalam email yang dikirim kepada staf.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panduan yang dikirim secara internal ke staf Gedung Putih belum tentu berlaku untuk lembaga pemerintah. Namun, sumber Axios yang mengetahui rencana Gedung Putih itu adalah untuk disebarluaskan ke beberapa lembaga dan departemen di kemudian hari.

Bahkan, Gedung Putih mengatakan tidak akan membayar untuk diverifikasi sebagai organisasi, dan tidak akan mengganti uang staf yang membeli Twitter Blue di akun media sosial pribadi mereka.

"Layanan perusahaan Twitter, Verifikasi untuk Organisasi, tampaknya menyediakan verifikasi asosiasi organisasi. Ada uji coba yang sedang berlangsung untuk program yang kami pantau, tetapi kami tidak akan mendaftar di dalamnya," tulis Flaherty.

Dia menjelaskan para staf dapat membeli Twitter Blue di akun media sosial pribadi dengan menggunakan dana pribadi.

Sebelumnya, Elon Musk mengumumkan awal bulan ini bahwa Twitter akan mulai menghapus tanda centang biru terverifikasi lama pada 1 April.

Centang biru lawas ini sendiri sifatnya gratisan dan hanya untuk yang benar-benar terverifikasi.

Twitter Blue merupakan layanan langganan bulanan US$8 atau Rp119 ribu per bulan untuk memungkinkan siapa saja mendapatkan logo diverifikasi dengan tanda centang biru.

Organisasi resmi, seperti Gedung Putih dan beberapa pejabat pemerintah, akan terus diverifikasi dengan tanda centang abu-abu.

Beberapa pejabat Gedung Putih, seperti Presiden dan Wakil Presiden, kemungkinan akan terus mendapat verifikasi dengan tanda centang abu-abu, tetapi sumber administrasi mengatakan saat ini tidak jelas pejabat mana yang akan mempertahankan tanda centang abu-abu.

[Gambas:Video CNN]

(can/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER