Mengenal Hisab dan Rukyat Jelang Penentuan Idulfitri Versi Pemerintah

CNN Indonesia
Kamis, 20 Apr 2023 11:37 WIB
Apa itu hisab dan rukyat yang kerap diperbincangkan pada momentum sidang isbat penentu tanggal-tanggal hijriah penting, termasuk Lebaran 2023.
Ilustrasi kalender. Perhitungan secara hisab mempermudah penanggalan. (iStock/sutlafk)

Buku Pedoman Hisab Muhammadiyah menjelaskan bulan kamariah baru, berdasarkan kriteria wujudul hilal dengan hisab hakiki, dimulai apabila pada hari ke-29 berjalan saat Matahari terbenam terpenuhi tiga syarat secara kumulatif.

Yakni, telah terjadi ijtimak, ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada saat matahari terbenam Bulan (piringan atasnya) masih di atas ufuk.

"Apabila salah satu dari kriteria tersebut tidak dipenuhi, maka bulan berjalan digenapkan tiga puluh hari dan bulan baru dimulai lusa."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menilai penggunaan metode hisab hakiki wujudul hilal bisa membuat hidup menjadi praktis.

"Kepastian transaksi, kepastian tentang hari dan tanggal dan lain sebagainya. Yang tidak pasti dalam terawangan kita kan kematian dan ajal," ucapnya, dalam keterangan resmi.

"Dan benda-benda langit itu juga beredar dengan kepastian. Apa ada bulan itu demi toleransi mundur dulu ?, bulan itu mau datang ya datang, matahari mau terbenam ya terbenam," ungkap Haedar.

Rukyat

Penentuan awal Ramadan di RI juga ditentukan melalui metode rukyat, yang merupakan lanjutan dari metode hisab.

Thomas mengatakan metode perhitungan dalam penentuan awal bulan ini memerlukan verifikasi untuk menghindari kekeliruan. Rukyat itulah bentuk pengecekan hasil hitungan tadi.

"Hisab tidak bisa menentukan masuknya awal bulan tanpa adanya kriteria," jelasnya.

Rukyat pada dasarnya adalah aktivitas mengamati ketampakan atau visibilitas hilal dengan mata telanjang atau alat bantu optik seperti teleskop yang dilakukan setelah Matahari terbenam.

Khusus di Indonesia, ada ratusan titik pengamatan hilal dan titik rukyat utama di Pos Observasi Bulan (POB) Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

Proses bulan baru nantinya akan ditinjau kembali, apakah dapat di-rukyat atau tidak. Jika iya, maka diputuskan untuk menjadi New Month atau bulan Hijriah baru.

Masalahnya, pengamatan hilal ini sering terhalang oleh kondisi alam seperti cuaca dan perbedaan geografis, alat optik yang digunakan, hingga kemampuan manusia yang mengamatinya.

"Dalam kenyataan riil, rukyat tidak bisa meliputi seluruh kawasan dunia. Apalagi rukyat saat visibilitas pertama hanya meliputi sebagian muka bumi. Pada saat di suatu bagian dunia sudah terlihat hilal, daerah lain belum mengalaminya, bahkan di tempat itu Bulan masih di bawah ufuk," kata Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Rahmadi Wibowo, dikutip dari situs Muhammadiyah.

Saat ini terjadi, Kemenag biasanya menggenapkan perhitungan bulan menjadi 30 hari.

(tim/arh)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER