Foto hoaks yang menunjukkan ledakan di dekat gedung Pentagon, AS, dibagikan beberapa akun Twitter terverifikasi atau centang biru. 'Kekacauan' yang sudah diprediksi sejak lama.
Dikutip dari CNN, gambar yang viral sejak Senin (23/5) itu memiliki ciri khas yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI).
Salah satu akun yang membagikannya adalah akun yang mencatut nama media, BloombergFeed.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ledakan besar di dekat kompleks Pentagon di Washington DC. - Laporan awal," tulis akun tersebut, disertai sebuah gambar yang menunjukkan asap hitam mengepul di dekat sebuah bangunan besar.
Usai kasus ini, akun tersebut ditangguhkan (suspend) oleh Twitter. Tidak jelas siapa yang berada di balik akun tersebut atau dari mana gambar itu berasal.
Di bawah kepemimpinan Elon Musk, Twitter mengizinkan siapa saja untuk mendapatkan tanda centang biru dengan cara langganan Twitter Blue berbayar.
Akibatnya, akun centang biru Twitter tidak lagi menjadi indikator bahwa sebuah akun bisa dipercaya memiliki informasi yang valid.
Laporan palsu tentang ledakan tersebut juga berhasil disiarkan di sebuah jaringan televisi besar di India. Republic TV melaporkan bahwa sebuah ledakan telah terjadi, menampilkan gambar palsu di siarannya dan mengutip laporan dari outlet berita Rusia, Russia Today.
Stasiun televisi ini kemudian mencabut laporan tersebut ketika sudah jelas bahwa insiden itu tidak terjadi alias hoaks.
"Republic telah menyiarkan berita tentang kemungkinan ledakan di dekat Pentagon dengan mengutip sebuah gambar yang dikicaukan oleh RT," demikian tulis media tersebut di akun Twitter-nya.
"RT telah menghapus postingan tersebut dan Republic telah menarik kembali berita tersebut."
Di samping itu CNN telah menghubungi RT, Bloomberg, dan Twitter untuk memberikan komentar, namun belum merespons.
Dikutip dari Insider, beberapa saat setelah gambar tersebut mulai beredar di Twitter, pasar saham AS mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Dow Jones Industrial Average turun sekitar 80 poin antara pukul 10:06 pagi dan 10:10 pagi, dan pulih sepenuhnya pada pukul 10:13 pagi.
Demikian pula, S&P 500 yang lebih luas naik 0,02 persen pada pukul 10:06 pagi menjadi turun 0,15 persen pada pukul 10:09 pagi. Pada pukul 10:11 pagi, indeks kembali positif.
Bangunan dalam gambar tersebut tidak terlalu mirip dengan Pentagon dan, menurut para ahli kebakaran dan kepulan asap dibuat menggunakan AI.
"Gambar ini menunjukkan tanda-tanda khas hasil rekayasa AI: ada kesalahan struktural pada bangunan dan pagar yang tidak akan Anda lihat jika, misalnya, seseorang menambahkan asap pada foto yang sudah ada," kata Hany Farid, ahli forensik digital di University of California.
Pemadam kebakaran di Arlington, Virginia, kemudian menanggapi dalam sebuah tweet, menyatakan bahwa mereka dan Badan Perlindungan Pasukan Pentagon "menyadari adanya laporan media sosial yang beredar secara online tentang ledakan di dekat Pentagon.
"Tidak ada ledakan atau insiden yang terjadi di atau dekat reservasi Pentagon, dan tidak ada bahaya langsung atau bahaya bagi publik," kicau mereka.
Perubahan konsep Twitter Blue dari yang tadinya gratis jadi berbayar oleh Elon Musk ini sudah lama diprakirakan memicu kekacauan berupa penipuan, disinformasi, hingga kejahatan siber.
Pada rezim sebelum Musk, tanda centang biru hanya diberikan Twitter kepada akun milik brand, tokoh masyarakat, dan pemerintah.
"Penjahat dunia maya sangat mudah menggunakan media sosial sebagai kendaraan yang sempurna untuk menargetkan korban yang tidak dikenal," kata Jake Moore, analis keamanan dunia maya global dari perusahaan siber ESET, dikutip dari Wired.
"Tetapi ketika tidak ada cara yang jelas dan tulen untuk mengecek identitas, [maka] Anda membuka jalur ke akun-akun tiruan, yang tidak diragukan lagi akan disalahgunakan oleh pelaku ancaman," lanjutnya.
Rachel Tobac, salah satu pendiri SocialProof, mengatakan kasus penipuan akun semacam ini akan lebih mudah dilakukan di Twitter karena memangkas jalan yang harus diambil pelaku.
"Sebelumnya, penjahat dunia maya perlu mendapatkan halaman Twitter terverifikasi dengan mem-phishing pengguna terverifikasi untuk mencuri kredensial mereka, membeli kredensial curian secara online, atau menemukan kredensial yang digunakan kembali dalam penyimpanan kata sandi pasca pelanggaran data," kata Tobac.
Musk sendiri sempat mengklaim biaya berlangganan Twitter ini akan mencegah penjahat membuat akun, terutama dalam skala besar. Orang terkaya kedua dunia versi Forbes ini juga mengatakan layanan berbayar akan mencegah pelaku spam.
"Ada perbedaan besar antara kebebasan berbicara dan kebebasan menjangkau (freedom of reach)," ucap Musk, sambil menambahkan bahwa Twitter ingin membatasi visibilitas konten kebencian, dikutip dari Reuters.
Masalahnya, berdasarkan riset NordVPN sebagai contoh, jutaan detail kartu kredit dapat dibeli secara online dengan satu kartu curian dibanderol cuma US$1.
"Sekarang para penipu cukup menggunakan kartu kredit curian untuk membeli akun terverifikasi dan memulai penipuan mereka," tandas Tobac.
(can/arh)