Twitter Spaces 'Kacau' saat Deklarasi Capres AS, Ada Masalah Apa Elon?

CNN Indonesia
Kamis, 25 Mei 2023 15:30 WIB
Miliarder Elon Musk menghelat live streaming deklarasi capres AS Ron DeSantis di fitur Twitter. (AP/Susan Walsh)
Jakarta, CNN Indonesia --

Deklarasi Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Ron DeSantis di Spaces Twitter sempat mengalami kekacauan dan delay. Ada masalah apa di platform milik Elon Musk itu?

Sebelumnya, DeSantis, Anggota Kongres dari Florida, mengumumkan bakal maju sebagai calon presiden AS dari Partai Republik pada Pilpres AS 2024. Pengumuman itu disiarkan langsung oleh Twitter secara live.

Dilansir CNN, gangguan muncul usai baru beberapa menit siaran dimulai.

Lihat Juga :

"Kami kedatangan banyak orang di sini yang membuat server kerepotan," kata David Sacks yang memandu acara tersebut bersama Elon Musk.

Lebih dari 500 ribu pengguna Twitter bergabung dengan acara tersebut, yang terus mengalami gangguan sehingga menunda pengumuman DeSantis hampir setengah jam.

Ketika acara tersebut diluncurkan lagi menggunakan akun Sacks, hanya ada 250 ribu pengguna yang benar-benar mendengarkan.

Musk dan Sacks mengakui kapasitas terbatas server Twitter ikut andil dalam gangguan tersebut. "Saya kira Anda semua 'memecahkan' internet," cetus Sacks.

Mereka berdua menambahkan jumlah 140 juta pengikut yang dimiliki akun Musk juga berperan dalam gangguan itu.

"Saya kira ini terganggu karena jika Anda kalikan setengah juta orang di sebuah ruangan dengan akun lebih dari 100 juta pengikut, yang mana itu akun Musk, saya kira itu menciptakan tingkat skalabilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Sacks.

Acara ini sendiri pada akhirnya berlangsung hampir satu jam. Sacks mengakui gangguan terjadi lagi jelang penutupan.

"Ini bukan soal Anda memulai, tetapi mengakhiri. Dan kami mengakhirinya dengan mumpuni," katanya.

Apa itu Twitter Spaces?

Dikutip dari Reuters, Spaces merupakan fitur di platform media sosial Twitter yang memungkinkan pengguna dapat melakukan percakapan audio secara langsung.

Twitter menyebut pengguna dapat bergabung, mendengarkan, dan berbicara dalam "Ruang" (Space).

Setiap pengguna dengan 600 pengikut atau lebih dapat menjadi tuan rumah (host) Space. Dalam satu waktu, 13 orang dapat berbicara di Space, termasuk pembawa acara dan dua rekannya.

Spaces bersifat publik dan dapat diakses oleh siapa saja.

Musk sebelumnya muncul di Spaces untuk berbicara tentang kinerja Twitter, rencananya untuk pembuat kendaraan listrik Tesla dan ekonomi global.

Meski demikian, menurut salah satu mantan karyawan Twitter, Twitter Space tidak dirancang untuk menghelat sebuah acara dengan ratusan atau ribuan pendengar seperti gelaran deklarasi DeSantis.

Malah, Spaces disebutnya masih merupakan purwarupa atau prototype.

"Spaces sebenarnya adalah prototipe, bukan produk akhir. Itu adalah tes beta yang tidak pernah dituntaskan," ujar mantan karyawan yang tak diungkap identitasnya itu.

Musk dukung Republik?

Perhelatan deklarasi kandidat presiden di Spaces ini makin mendorong asumsi lama bahwa Musk mendukung Partai Republik.

Sebelumnya, Musk berulangkali menyindir Presiden AS Joe Biden, yang merupakan kader Partai Demokrat, dan membela mantan Presiden AS Donald Trump, yang diusung Partai Republik.

Musk, dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Wall Street Journal pada Selasa (22/5), mengaku "saat ini tidak berencana untuk mendukung kandidat tertentu."

Dalam kicauan terbarunya, Musk juga menyatakan "semua kandidat presiden disambut dengan tangan terbuka di platform ini".

Namun, Musk mengaku tidak akan memberikan suara kepada kandidat yang tidak hadir di Twitter Spaces.

"Apakah Anda akan memberikan suara bagi kandidat yang tidak ingin atau dapat bergabung ke Spaces?" tanya akun @KettlebellLife.

"Tidak!" cetus Musk singkat.

Selain itu, dia, yang memproklamirkan diri sebagai "absolutis kebebasan berbicara", sempat mengatakan pada November akan mendukung DeSantis pada 2024 jika mencalonkan diri sebagai presiden.

"Preferensi saya untuk presiden 2024 adalah seseorang yang masuk akal dan sentris. Saya berharap itu akan terjadi pada pemerintahan Biden, tetapi sejauh ini [saya] kecewa," kata Musk di Twitter.

Pada Juni tahun lalu Musk juga mengatakan DeSantis akan dengan mudah mengalahkan Biden dalam pemilu.

(lth/arh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK