Spyware Israel Pegasus Menyusup ke Hp Ring 1 Presiden Meksiko

CNN Indonesia
Kamis, 25 Mei 2023 17:40 WIB
Sempat lama tak terdengar, spyware asal Israel Pegasus ditemukan di gadget Sekretaris Bidang HAM Meksiko Alejandro Encinas.
Ilustrasi. Spyware milik NSO Groupd ditemukan di orang dekat presiden Meksiko. (iStock/gorodenkoff)
Jakarta, CNN Indonesia --

Spyware Pegasus milik NSO Group, Israel, ditemukan di ponsel milik Sekretaris Bidang Hak Asasi Manusia (HAM) Meksiko Alejandro Encinas beserta dua pejabat lainnya yang adalah orang dekat Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. 

Keberadaan Pegasus dideteksi oleh Citizen Lab, sebuah pusat riset digital di University of Toronto lewat audit forensik tahun lalu. Namun, pihak Citizen Lab enggan berkomentar terkait hal tersebut.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan Encinas telah melapor soal itu. Namun dalam jumpa pers hariannya seperti dilansir Engadget, Obrador meredam isu soal serangan berteknologi tinggi sembari membantah keterlibatan militer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :

Sebelumnya ada dugaan Pegasus ditanam di Hp Encinas menyusul investigasi yang dilakukan terhadap kekerasan yang diduga dilakukan oleh pihak militer.

Salah satu kasus yang masuk dalam investigasi adalah hilangnya 43 pelajar di Iguala pada 2014.

Dilansir dari Washington Post, Encinas menyalahkan polisi, angkatan bersenjata dan pejabat sipil, serta pengedar narkoba, atas penghilangan tersebut dan apa yang disebutnya sebagai upaya menutup-nutupi.

Encinas beserta rekan-rekannya juga memimpin penyelidikan atas hilangnya ratusan orang pada 1960-an dan 1970-an selama "Dirty War" militer melawan pemberontakan sayap kiri.

Terkait aktivitas Encinas, Obrador telah berjanji akan menginvestigasi dan pada akhirnya mengungkap kebenaran di balik episode gelap dalam sejarah Meksiko itu. "Tidak akan ada impunitas," katanya pada Desember 2018.

Namun, Obrador ternyata juga mengandalkan militer untuk tugas-tugas prioritas tinggi semisal perang melawan pengedar narkoba hingga pembangunan bandara dan kereta turis di Yucatan.

"Sepertinya ini bagian paling berbahaya dari kisah Pegasus di Meksiko," kata Kate Doyle, seorang analis senior di National Security Archive.

"Jika militer Meksiko memata-matai salah satu pembantu utama presiden tanpa sepengetahuannya, maka militer Meksiko beroperasi di luar kendali sipil." ujarnya menambahkan.

Mengutip situs Avast, Pegasus merupakan "spyware paling canggih secara teknis dalam sejarah - digunakan untuk melacak pemimpin politik, jurnalis, dan aktivis di seluruh dunia."

Pegasus mulanya dikembangkan oleh perusahaan asal Israel, NSO Group, untuk melawan teror dan kejahatan. Pihak perusahaan mengklaim software-nya hanya dijual kepada otoritas-otoritas resmi berbagai negara.

Masalahnya, spyware ini diduga digunakan lembaga pemerintah di berbagai negara untuk melakukan spionase, penyadapan, hingga pembobolan data terhadap tokoh oposisi, jurnalis, hingga pemimpin masyarakat sipil lainnya.

Keunggulan spyware ini adalah bisa diinstal di ponsel target tanpa klik, tanpa perlu memancing korban melakukan tindakan apa pun.

(lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER