Saudi Ungkap 2 Alasan 'Ngotot' dengan Program Antariksa

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mei 2023 07:44 WIB
Saudi jadi salah satu negara kawasan jazirah Arab yang 'ngotot' dengan proyek antariksa. Simak alasannya di sini.
Arab Saudi memberangkatkan dua astronaut ke ISS dalam misi Ax-2, 21 Mei. (REUTERS/JOE SKIPPER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ambisi besar Arab Saudi dalam proyek luar angkasa tercermin dalam misi Axiom Space 2 (Ax-2) yang salah satunya mengangkut astronaut perempuan pertamanya Rayyanah Barnawi. Apa alasan mereka ngotot dengan bidang antariksa?

Dengan menggunakan roket SpaceX Falcon 9, Ax-2 berhasil meluncur dari Kennedy Space Center, Florida, AS, pada Minggu (21/5) pukul 17.37 EDT atau Senin (22/5) pukul 04.37 WIB.

Penerbangan ini merupakan misi astronot swasta kedua ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah Ax-1 Axiom pada April 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat awaknya terdiri dari komandan misi Ax-2 Peggy Whitson, penerbang John Shoffner, dan dua astronaut dari Saudi, yakni pilot jet tempur Ali Alqarni, dan peneliti kanker Rayyanah Barnawi.

"Ini jelas merupakan momen bersejarah. Semua orang sangat bersemangat. Ketika kami menghadiri peluncuran [Ax-2], jantung kami berdebar-debar. Ini adalah misi perdana yang membuka pintu bagi program penerbangan antariksa manusia," ujar Penasihat Khusus CEO Saudi Space Commission, Mishaal Ashemimry, dalam wawancara bersama Space.

"Ini dimaksudkan untuk menjadi program penerbangan antariksa manusia yang berkelanjutan, yang merupakan program strategis, bagian dari strategi antariksa nasional," tambahnya.

Ashemimry mengungkap misi ini bukanlah yang terakhir bagi Saudi.

"Niat kami adalah bahwa program penerbangan luar angkasa manusia kami akan memiliki dua elemen di dalamnya," lanjut dia.

Pertama, menyalurkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Kedua, program mereka berdampak pada sumber daya manusia dan keterampilan teknis sekaligus menjadi inspirasi.

Menurut Ashemimry, program antariksa tak hanya memberikan nilai prestise pada sebuah negara, tetapi juga berdampak pada industri lain.

"Setiap program penerbangan antariksa manusia di setiap negara merupakan kebanggaan nasional; hal ini membuat masyarakat sangat bangga atas pencapaian negara tersebut. Namun, program ini juga memiliki dampak langsung dan tidak langsung terhadap sumber daya manusia dan pertumbuhan sektor ini," tuturnya.

"Dan keindahan dari program penerbangan antariksa manusia, terutama ketika Anda berbicara tentang eksperimennya, adalah bahwa program ini membawa sektor non-antariksa ke luar angkasa, karena beberapa penelitian mungkin tidak selalu berorientasi antariksa," tambahnya.

Ashemimry menyebut penelitian farmasi sebagai salah satu contoh dengan menggarisbawahi lingkungan gravitasi mikro serta kondisi di ruang angkasa untuk memahami struktur kristal protein yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan obat.

"Ini akan menarik banyak ilmu pengetahuan dari berbagai bidang ke dalamnya dan akan memfasilitasi kemajuan bidang-bidang tersebut, yang kemudian akan berdampak pada peningkatan sumber daya manusia di Saudi dan meningkatkan keterampilan teknis, yang penting," katanya.

Lebih lanjut, khusus pada misi Ax-2, Ashemimry berharap misi ini akan menjadi inspirasi untuk generasi muda di Saudi.

"Jadi momen-momen ini, menurut saya, sangat berdampak pada tingkat individu, dalam skala global, untuk menginspirasi orang dan membuat mereka mengetahui apa yang ingin mereka lakukan - tetapi juga untuk menjelaskan betapa menariknya ruang angkasa," tandas dia.

(tim/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER