Studi Ungkap Laut Inggris Punya Kandungan Narkoba, Cek Faktanya

CNN Indonesia
Senin, 12 Jun 2023 19:00 WIB
Sejumlah pakar menemukan laut Inggris memiliki kandungan obat-obatan terlarang yang bisa berdampak ke kehidupan hewan di sana.
Ilustrasi. Sejumlah studi menemukan Laut Inggris mengandung narkoba dalam dosis tinggi. (WikiImages/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah studi terbaru mengungkap laut selatan Inggris mempunyai kandungan bahan kimia berbahaya dengan dosis tinggi, di antaranya narkoba dan antidepresan.

Para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini menyebut ekosistem laut dirugikan oleh obat-obatan yang digunakan manusia. Pasalnya, estrogen dalam air dapat membuat ikan jantan menjadi feminin melalui perubahan biologis.

Salah satu pendiri Clean Harbour Partnership (CHP) Bianca Carr yang mengkoordinasikan penelitian ini mengatakan ada hal lain yang perhatikan selain kotoran di dalam air, yakni kandungan di dalamnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus lebih dari sekadar berbicara tentang kotoran di dalam air - sekarang kita harus melihat apa yang ada di dalam kotoran manusia itu?"

"Sekarang kita tahu bahan kimia yang ada di dalamnya, langkah selanjutnya adalah melihat ke seluruh Inggris tentang apa yang dilakukan kokain dan obat-obatan terlarang lainnya pada air kita, pada rantai makanan kita," kata Carr, dikutip dari The Guardian.

Para pegiat kampanye di Hampshire dan Sussex bergabung dengan Portsmouth dan Brunel University London menganalisis ratusan sampel air di pelabuhan Chichester dan Langstone dalam studi ini.

Dalam lebih dari 288 sampel, para peneliti sejauh ini telah mendeteksi lebih dari 50 senyawa di 22 lokasi.

Senyawa-senyawa tersebut termasuk obat-obatan, obat diabetes serta bahan kimia yang diproduksi oleh hati setelah penggunaan kokain.

Tim juga menemukan pestisida, termasuk beberapa yang dilarang di Inggris.

Alex Ford dari sekolah ilmu biologi Universitas Portsmouth mengatakan dirinya tahu ada miliaran liter limbah yang dibuang setiap tahunnya di seluruh Inggris, namun dampak dari pembuangan ini belum dipahami dengan jelas.

"Proyek ini memungkinkan kami untuk menentukan kontaminan kimia apa yang ada di dalam kehidupan laut dan perairan pesisir kami. Kami telah menemukan berbagai macam obat yang diresepkan dan ilegal serta berbagai macam pestisida di perairan pesisir dan organisme laut, seperti kepiting dan tiram," ujar Ford.

"Hal ini penting, karena kita tahu bahwa ekosistem akuatik terancam oleh obat-obatan dan praktik-praktik pertanian, seperti biosida dan pupuk," tambahnya.

Dalam sebuah studi pada 2014, Ford telah mempublikasikan penelitian yang menunjukkan sejumlah kecil antidepresan di dalam air dapat memengaruhi satwa liar, seperti krustasea dan moluska.

Obat-obatan akan memengaruhi perilaku dan susunan biologis makhluk-makhluk ini, termasuk menyebabkan mereka berubah warna atau bereproduksi dengan cara yang berbeda.

"Ada daftar obat yang mengejutkan yang bergerak dari manusia ke instalasi pengolahan air limbah dan masuk ke sungai, muara, atau lautan melalui konsumsi langsung, metabolisme, dan ekskresi atau melalui pembilasan toilet dari obat lama," katanya.

"Pelepasan obat-obatan ke dalam ekosistem perairan merupakan masalah lingkungan yang harus kita pertimbangkan secara serius," imbuhnya.

Lebih lanjut, studi terbaru ini juga menemukan konsentrasi bakteri E coli dalam tingkat yang sangat tinggi.

Sampel air laut pasca-badai yang diambil dari lokasi dekat pipa pembuangan di tempat pengolahan limbah Budds Farm dekat wilayah Langstone menunjukkan angka 380.000 unit koloni per 100 militer E coli.

Angka tersebut 760 kali lipat dari tingkat aman yang ditetapkan dalam anjuran air mandi di Eropa.

(lom/lth)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER