Apakah Hujan Bisa Menghilangkan Polusi Udara?

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2023 11:26 WIB
Saat hujan masih ramai meski ada El Nino, kualitas udara Jakarta capai puncak terburuknya. Adakah pengaruh curah hujan tinggi terhadap polusi udara?
Ilustrasi. Ahli jelaskan cara butiran air hujan mengikat partikel polusi. (Istockphoto/Yury Karamanenko)

Dan Cziczo, Profesor Kimia Atmosfer di MIT, mengungkapkan kunci pembersihan atmosfer oleh hujan terletak pada muatan listrik pada butiran atau tetesan air.

Ia juga menilai berbagai eksperimen "pada dasarnya melebih-lebihkan efek pembersihan hujan."

Untuk mendapatkan gambaran koagulasi yang lebih akurat, tim Cziczo membangun ruang baru dengan generator tetesan tunggal, instrumen yang dapat dikalibrasi untuk menghasilkan tetesan tunggal pada ukuran, frekuensi, dan muatan tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya, generator tetesan memberikan terlalu banyak muatan ke tetesan. Untuk menghasilkan muatan listrik yang benar-benar dibawa oleh tetesan di atmosfer, tim menggunakan sumber radioaktif kecil untuk menghilangkan sejumlah kecil muatan dari setiap tetesan.

Tim kemudian memompa bagian bawah ruangan dengan partikel aerosol dengan ukuran yang diketahui.

Saat jatuh ke lantai, tetesan menguap, hanya menyisakan garam atau aerosol, jika terjadi koalgulasi. Partikel residu kemudian disalurkan melalui spektrometer massa partikel tunggal, yang menentukan apakah garam atau tetesan menarik aerosol.

Para peneliti menjalankan beberapa percobaan, memvariasikan kelembaban relatif ruangan, ukuran dan frekuensi tetesan, serta menghitung efisiensi koagulasi untuk setiap putaran.

Hasilnya, tetesan yang lebih kecil lebih mungkin menarik aerosol, terutama dalam kondisi kelembapan relatif rendah.

Margaret Tolbert, profesor biokimia di University of Colorado, AS, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menyebut penelitian tersebut memberi pemahaman yang lebih baik tentang isu perubahan iklim.

Salah satu ketidakpastian utama dalam proyeksi pemanasan global adalah bagaimana gas rumah kaca (GRK) memengaruhi pembentukan awan.

Pasalnya, awan memainkan peran utama dalam mempertahankan anggaran radiasi Bumi (banyaknya panas yang terperangkap atau yang lolos).

"Perbaikan dalam memahami mikrofisika aerosol pada akhirnya membantu memprediksi kualitas udara dan perubahan iklim, karena aerosol merupakan inti dari keduanya."

(arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER