Thomas Djamaluddin, peneliti senior di Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengungkap lagi ide destinasi wisata langit malam di Amfoang, Kupang, untuk melengkapi Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dikutip dari blognya, ia menyebut gagasan "Taman Nasional Langit Gelap" tersebut sempat diungkapkan bersamaan dengan pencanangan situs Observatorium Nasional, Timau, NTT, saat masih menjadi Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), 9 Juli 2018.
Taman Langit Gelap secara internasional dikenal sebagai Dark Sky Park, yang dalam bahasa awam disebut "Taman Langit Malam Bertabur Bintang."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gagasan itu sudah lama terfikirkan untuk menyelamatkan keindahan langit malam, khususnya di kawasan sekitar Observatorium Nasional, dengan mengurangi polusi cahaya," tutur Thomas, dalam unggahannya pada 19 Juni.
Ketika itu, kata dia, gagasan ini disambut baik oleh warga Amfoang dan Pemerintah Kabupaten Kupang. Kajian-kajian pun dilakukan oleh berbagai pihak, khususnya LAPAN/BRIN dengan kolaborasi beberapa pihak terkait.
"Taman langit gelap pada prinsipnya menyediakan destinasi wisata khas yang menawarkan keindahan langit malam bertabur bintang, sesuatu yang langka bagi masyarakat kota besar," urainya.
"Polusi cahaya dari lampu-lampu kota telah menyebabkan langit malam menjadi terang sehingga bintang-bintang yang redup kalah cahayanya," lanjut Thomas.
Ia mengatakan Amfoang bisa melengkapi keberadaan Observatorium Timau yang saat ini masih dalam tahap pembangunan.
"Observatorium adalah fasilitas riset, jadi tidak bisa menjadi destinasi wisata setiap saat."
"Namun, untuk memberikan inspirasi bagi generasi muda dan menjawab keingintahuan masyarakat, Observatorium Nasional pada saat-saat tertentu bisa menerima kunjungan publik. Tentu saja dengan pengaturan tertentu agar kegiatan riset tidak terganggu," ujarnya.
Menurut dia, Amfoang memiliki keindahan alam selain langitnya yang cerah.
"Jadi, sebagai destinasi wisata langit malam, siangnya bisa untuk menikmati keindahan alamnya. Bisa juga disertai dengan kegiatan budaya tertentu sebagai daya tarik wisata lainnya," kata dia.
Ia menuturkan salah satu konsep yang pernah ditawarkan oleh Pemerintah Kabupaten Kupang adalah menjadikan rumah adat Timor, Ume Bubu (rumah bulat), sebagai tempat home stay para wisawatawan langit malam.
"Rumah yang kedap cahaya bisa digunakan untuk menginap setelah melakukan pengamatan malam," terang dia.
Berdasarkan pengamatannya di lokasi, 6 Juni 2023, beberapa pemandangan langit malam yang diklaimnya "terekam di ingatan sebagai pengalaman yang tak terlupakan" di Amfoang.
Pertama, Rasi Crux (Salib Selatan) yang terlihat jelas di antara bintang-bintang di galaksi Bimasakti. Kedua, Rasi Scorpio yang tampak jelas di sebelah timur rasi Salib Selatan, dalam gugusan bintang-bintang di galaksi Bimasakti.
Ketiga, Rasi Ursa Mayor tampak jelas di sisi puncak gunung Timau, di langit utara. Keempat, Planet Venus yang cemerlang di bawah Mars.
Sebelumnya, beberapa hasil penelitian mengungkap polusi cahaya makin meluas seiring kian melebarnya perkotaan.
Salah satunya penelitian tim dari Italia, Chile, dan Spanyol, 2022, yang membandingkan polusi cahaya di hampir 50 observatorium.
Hasilnya, setidaknya cuma tujuh dari 28 observatorium utama yang didefinisikan sebagai fasilitas yang memiliki kecerahan puncak dengan cahaya di bawah ambang batas kecerahan langit alami yaitu sebesar 1 persen.
Selain itu, cuma satu dari 28 observatorium utama yang memiliki polusi cahaya di bawah ambang batas 1 persen pada 30 derajat di atas horison.
(arh)