Bumi Makin Mendidih, Rekor Suhu Terpanas 100 Ribu Tahun Tembus

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Jul 2023 20:41 WIB
Rekor suhu terpanas di dunia selalu terjadi selama empat hari berturut-turut pada pekan ini.
Penduduk bumi menggunakan berbagai cara untuk mendinginkan badan ketika gelombang panas menerpa. (AP/Mindaugas Kulbis)
Jakarta, CNN Indonesia --

Suhu dunia mengalami lonjakan tinggi selama pekan ini hingga mencetak rekor selama empat hari berturut-turut, dengan rekor hari terpanas dunia yang tercatat pada Senin (3/7) terus meningkat hingga Kamis.

Pusat Prediksi Lingkungan Nasional AS memperkirakan suhu harian rata-rata global naik menjadi 17,23 derajat Celsius pada Kamis (6/7), meningkat dari catatan Senin sebesar 17,01 derajat Celsius.

Diberitakan dari CNN pada Jumat (7/7), seorang peneliti bahkan menyebut catatan itu mengkhawatirkan karena dinilai menjadi suhu tertinggi "dalam setidaknya 100 ribu tahun."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski catatan pada pekan ini belum resmi, lembaga pelacakan iklim global lainnya mengonfirmasi hal serupa.

Salah satunya adalah Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa yang mengatakan suhu global pada Senin dan Selasa juga menjadi rekor berdasarkan data yang tercatat dari 1940.

Ilmuwan senior di Woodwell Climate Research Center Jennifer Francis juga mengatakan bahwa suhu dunia belakangan ini menjadi yang terpanas dalam jangka waktu yang lama.

Francis memperkirakan suhu ini menjadi yang terpanas "mungkin selama 100 ribu tahun," dan menyebut rekor itu "hal yang sangat masif."

Sementara itu, ilmuwan Berkeley Earth Robert Rohde menyebut bahwa rekor suhu panas dunia tersebut akan terus meningkat selama musim panas tahun ini.

Sejumlah wilayah mengalami serangan gelombang panas sejak beberapa pekan lalu. Amerika Serikat bagian selatan, misalnya, mengalami panas yang intens dalam beberapa pekan terakhir di tengah cuaca ekstrem yang kemungkinan disebabkan oleh krisis iklim yang disebabkan oleh manusia.

Di beberapa wilayah China, gelombang panas yang berkepanjangan terus berlanjut, dengan suhu mencapai di atas 35 derajat Celsius.

Sementara itu, Afrika Utara mendekati suhu 50 derajat Celsius. Sedangkan di Timur Tengah, ribuan orang menderita panas yang luar biasa terik selama ibadah haji di Arab Saudi.

Wilayah yang mengalami musim dingin seperti Antartika bahkan mencatat suhu yang sangat tinggi, dengan sinar Matahari yang semakin terik dan memicu pencairan gletser yang semakin cepat.

Pangkalan penelitian Vernadsky milik Ukraina di kepulauan di Argentina baru-baru ini memecahkan rekor suhu Juli dengan 8,7 derajat Celsius.

Ilmuwan iklim Friederike Otto dari Grantham Institute for Climate Change and the Environment di Imperial College London, Inggris, mengatakan, "Ini adalah hukuman mati bagi manusia dan ekosistem."

(frl/vws)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER