Heisenberg, yang diperankan oleh Matthias Schweighöfer ini, sejatinya merupakan oposisi dari Oppenheimer.
Fisikawan teoretis Jerman dan pemenang Hadiah Nobel 1932 ini merupakan kontributor utama program bom atom Jerman selama Perang Dunia II, bersaing langsung dengan Manhattan Project.
Pada 1941, dia mengunjungi Niels Bohr di Kopenhagen untuk membahas penelitian nuklir, namun ditolak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heisenberg terkenal karena prinsip uncertainty dan teori mekanika kuantum, yang diterbitkannya pada usia dua puluh tiga tahun 1925. Dia dianugerahi Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1932 atas penelitian yang iya lakukan.
Enrico Fermi merupakan seorang fisikawan Italia-Amerika yang paling diingat karyanya dalam peluruhan beta, pengembangan reaktor nuklir pertama, dan pengembangan teori kuantum.
Ia, yang di dalam film Oppenheimer diperankan oleh aktor Danny Deferrari ini, mengawali karier pendidikannya dengan mempelajari tata bahasa. Pada saat yang sama, bakatnya terhadap matematika dan fisika mulai terendus.
Dia juga pernah dianugerahi Nobel Prize in Physics pada 1938 untuk karyanya mengenai induced radioactivity. Setahun usai menerima nobel, ia diangkat jadi Profesor Fisika di Universitas Columbia, AS.
Pada 1942, Fermi pindah ke Chicago untuk bekerja di Laboratorium Metalurgi Chicago University. Fermi mempelajari dasar-dasar operasi tiang pancang, membangun unit percobaan kecil - Chicago Pile-1 (CP-1).
2 Desember 1942, CP-1 sukses memicu reaksi nuklir mandiri dan terkontrol pertama di dunia. Kesuksesannya itu membuat Oppenheimer secara resmi merekrut Fermi ke Manhattan Project.
Fermi menjadi direktur asosiasi laboratorium di Los Alamos dua tahun kemudian. Di reaktor Hanford, dia berperan memasukkan potongan bahan bakar uranium pertama ke dalam Reaktor B serta membantu sumber gangguan reaktor saat itu, yakni keracunan xenon.
Setelah perang berakhir, Fermi kembali ke Chicago University untuk menjadi profesor di Institute for Nuclear Studies.
Strauss, yang diperankan oleh sang Iron Man Robert Downey Jr., merupakan salah satu fisikawan yang terlibat langsung dalam pengembangan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir AS. Uniknya, dia adalah penantang Oppenheimer dari dalam negeri.
Dia merupakan seorang pengusaha, filantropis, pejabat publik, perwira angkatan laut Amerika Serikat, sekaligus Ketua Komisi Energi Atom AS.
Selama Perang Dunia II, Strauss bergabung dengan Departemen Artileri Angkatan Laut yang memproduksi persenjataan.
Pada 1946, Presiden Truman menunjuk Strauss sebagai anggota Komisi Energi Atom (AEC) yang baru dibentuk. Dia akhirnya naik menjadi pimpinan.
Setelah Soviet menguji bom atom pertama mereka pada tahun 1949, Strauss mulai mendorong pengembangan senjata termonuklir. Penentang utamanya dalam pengembangan bom hidrogen adalah Oppenheimer.
Pertemuan Strauss dan Oppenheimer terjadi saat dia menunjuknya sebagai direktur Institute of Advanced Studies di Princeton, 1947. Meski begitu, Oppenheimer menyebut "ada informasi yang menghina tentang saya."
Strauss pun memandang Oppenheimer sebagai ancaman terhadap keamanan Amerika. Saat bertemu dengan Presiden AS Eisenhower, Strauss mengaku "tidak dapat melakukan pekerjaan di AEC jika Oppenheimer terkait dengan program tersebut."
Izin keamanan Oppenheimer dicabut pada 1954 karena dugaan hubungan dengan komunis.
"Tuan Strauss tentu saja salah satu orang penting dalam persidangan Oppenheimer, dan mungkin memainkan peran yang dapat Anda kaitkan dengan seseorang di gereja pada zaman Galileo," sindir fisikawan Robert Wilson.
Strauss kemudian menjabat sebagai penjabat Menteri Perdagangan di bawah Presiden Eisenhower. Kongres AS kemudian menolak pencalonan Strauss oleh Eisenhower untuk memegang posisi itu secara permanen.
(can/arh)