Benda misterius yang terdampar di pantai barat Australia kemungkinan besar adalah sampah antariksa.
Silinder berwarna tembaga tersebut telah menarik perhatian penduduk setempat sejak muncul di pantai wilayah Green Head, sebuah kota pesisir yang berjarak 250 kilometer di utara Perth.
Spekulasi bermunculan di dunia maya dengan orang-orang yang mengunggah beragam teori tentang dari mana benda itu berasal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Selasa (18/7), Kepolisian Australia Barat mengatakan benda tersebut diyakini sebagai "puing-puing luar angkasa." Komentar serupa disampaikan oleh badan antariksa negara tersebut yang juga sedang mengerjakan hipotesis yang sama.
"Objek tersebut bisa jadi berasal dari kendaraan peluncur luar angkasa asing dan kami bekerja sama dengan mitra global yang mungkin dapat memberikan informasi lebih lanjut," ujar Badan Antariksa Australia pada Senin (17/7), dikutip dari CNN.
Benda misterius ini berbentuk silinder besar yang ukurannya lebih tinggi dari manusia. Kondisi benda ini tampak rusak di salah satu ujungnya dan ditutupi teritip yang menunjukkan ia telah menghabiskan waktu lama di laut sebelum terdampar di pantai.
Pihak kepolisian cukup berhati-hati dalam menangani benda tersebut. Mereka memasang penjagaan di sekitar benda tersebut dan meminta penduduk setempat untuk menjauh.
Dalam pernyataan pada Selasa (18/7), polisi mengatakan analisis Departemen Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat serta Pusat Kimia Australia Barat menyebut objek tersebut aman dan tidak menimbulkan risiko bagi masyarakat.
Polisi menyebut pihaknya tengah mendiskusikan cara-cara dengan instansi terkait untuk memindahkan dan menyimpan benda tersebut dengan aman.
Benda tersebut diperkirakan tidak berasal dari pesawat komersial.
Arkeolog ruang angkasa dari Flinders University di Adelaide Alice Gorman mengatakan silinder tersebut kemungkinan merupakan peluncur tahap ketiga dari kendaraan peluncur satelit kutub yang sebelumnya diluncurkan oleh India.
"Ini identik dalam hal dimensi dan bahan," kata Gorman membandingkannya dengan kendaraan peluncur yang digunakan oleh India sejak 2010.
Sebagai informasi, roket luar angkasa terdiri dari beberapa tahap, yang berarti roket ini terdiri dari berbagai kompartemen yang membawa bahan bakar, yang masing-masing akan dibuang secara berurutan ketika bahan bakarnya habis, dan sebagian besar puing-puingnya akan jatuh kembali ke Bumi.
Gorman juga mengatakan warna dan bentuk silinder yang sebagian besar masih utuh menunjukkan benda tersebut tidak mencapai luar angkasa sebelum terlepas.
Walhasil, itu menghindarkannya dari pembakaran yang intens dengan atmosfer saat masuk kembali. Benda itu mungkin telah mendarat di lautan sekitar lima sampai 10 tahun yang lalu sampai badai laut dalam baru-baru ini mendorongnya ke pantai.
Gorman menambakan silinder tersebut menggunakan bahan bakar padat, yang hanya melepaskan zat beracun pada suhu tinggi, sehingga harusnya tak berbahaya. Namun dia menyarankan penduduk setempat untuk tetap berhati-hati.
(lom/arh)