101 SCIENCE

Di Manakah Alien Tinggal?

CNN Indonesia
Senin, 07 Agu 2023 08:59 WIB
Saat perdebatan soal penampakan UFO terutama di AS masih panas, di manakah sebenarnya mereka tinggal (jika memang ada)?
Permukaan Mars, salah satu lokasi yang dicurigai pernah ada kehidupan. (Tangkapan layar web esa.int)

Bintang Biner

Penelitian yang melibatkan para astronom dari Taiwan dan AS bertujuan mencari kehidupan asing pada sistem Bintang Biner, yakni sepasang bintang yang mengorbit satu sama lain serta memiliki keterikatan gravitasi.

Tim mengungkapkan temuan bintang biner itu berjarak sekitar 1.000 tahun cahaya dari Bumi. Pencariannya dilakukan lewat pengamatan menggunakan teleskop ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array) di Chili.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jes Kristian Jørgensen, profesor pemimpin proyek itu, menilai penelitian bintang biner ini penting untuk memahami pembentukan planet, terutama yang mendukung kehidupan.

Konstelasi Sagitarius

Peneliti menemukan sinyal aneh dari luar angkasa yang diduga berasal dari markas alien. Sinyal yang tertangkap teleskop radio 15 Agustus 1977 dimungkinkan datang dari konstelasi Sagitarius atau bintang yang mirip Matahari yang terletak 1800 tahun cahaya.

"Sinyal 'Wow' dianggap sebagai sinyal radio kandidat SETI terbaik yang kami tangkap dengan teleskop kami," Alberto Caballero, seorang astronom amatir, mengatakan kepada LiveScience.

Bintang tersebut diyakini sebagai sebuah objek yang ditunjuk 2MASS 19281982-2640123 yang berjarak sekitar 1.800 tahun cahaya dari Bumi.

Objek ini memiliki suhu, diameter, dan luminositas yang hampir identik dengan Matahari.

Satelit-satelit Jupiter

Para astronom menemukan bukti uap air di atmosfer Ganymede, bulan (satelit) terbesar Jupiter yang diameternya melebihi Merkurius, 2022. Uap air ini diduga terbentuk saat es di permukaan menyublim, yakni berubah dari padat ke gas.

Berdasarkan data Teleskop Hubble, NASA mengungkap uap air ini diduga terbentuk saat es di permukaan menyublim, yakni berubah dari padat ke gas.

Ganymede, yang merupakan bulan terbesar di Tata Surya, adalah benda langit yang tertutup kerak es dengan atmosfer tipis. Ilmuwan percaya satelit ini mungkin punya lautan air 161 km di bawah permukaan yang bisa saja memiliki kehidupan.

Selain itu, para pakar juga memprediksi alien tinggal di satelitnya Jupiter yang lain, Io, yang memiliki kondisi ekstrem berdasarkan data dari pesawat antariksa milik NASA, Juno, yang mempelajari Jupiter beserta satelit-satelitnya selama lebih dari 6 tahun.

Io memiliki temperatur ekstrem dan dipenuhi danau lava, aliran lava, dan pegunungan tersebut. Para ahli menyebut alien, dalam bentuk mikroba. tinggal di selubung-selubung lava yang membuat magma di Io merembes ke permukaannya.

Pasalnya, di Bumi saja ada mikroba-mikroba yang juga tinggal di selubung lava.

Planet pengembara

Alien diklaim ada yang berpindah antargalaksi menggunakan planet yang mengambang bebas atau planet pengembara, atau planet liar, bukan pakai pesawat antariksa.

"Saya mengusulkan bahwa peradaban luar angkasa dapat menggunakan planet yang mengambang bebas sebagai transportasi antarbintang untuk mencapai, menjelajahi, dan menjajah sistem planet," tulis Irina Romanovskaya, Profesor Fisika dan Astronomi di Houston Community College dalam penelitiannya yang berjudul 'Migrating extraterrestrial civilizations and interstellar colonization: implications for SETI and SETA'.

Menurutnya, sangat mungkin planet-planet pengembara, baik di Bima Sakti atau ratusan miliar galaksi lainnya, membawa kehidupan di dalamnya. Kehidupan tersebut dapat terjaga dan tetap hangat oleh adanya peluruhan radiogenik.

Jika kehidupan tersebut bertemu bintang dan terikat secara gravitasi, kehidupan itu secara efektif menggunakan planet pengembara sebagai media transportasi yang diharapkan membawa mereka ke lingkungan yang lebih ramah.

Planet pengembara kerap dianggap gelap, dingin, dan tidak ramah. Selain itu, mereka juga tidak memiliki lautan yang hangat. Namun mereka juga menawarkan beberapa keuntungan.

"Planet yang mengapung bebas dengan lautan permukaan dan bawah permukaan dapat menyediakan air sebagai sumber daya yang dapat dikonsumsi dan untuk perlindungan dari radiasi ruang angkasa," katanya.

Pada 2021, tim peneliti mengungkap penemuan 70 hingga 170 planet pengembara, masing-masing seukuran Jupiter, di satu wilayah Bima Sakti. Lalu

Setahun sebelumnya, sebuah penelitian menunjukkan mungkin ada sebanyak 50 miliar planet pengembara yang ada di galaksi kita, seperti dikutip dari ScienceAlert.

(tim/arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER