BRIN Ungkap Target Operasi Perdana saat Observatorium Timau Rampung

CNN Indonesia
Senin, 07 Agu 2023 17:30 WIB
Observatorium Timau, NTT, masuk tahap finalisasi. (www.brin.go.id)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Robertus Heru mengungkapkan misi awal peneliti saat Observatorium Timau, Nusa Tenggara Timur (NTT), selesai dibangun.

Ia menjelaskan di tahap penelitian awal tim akan menangkap pencitraan di bidang pandang langit bagian selatan.

"Jadi dia punya field of view ke langit selatan ekuator. Dari situ ada beberapa target nebula atau apa untuk difoto untuk awal-awal," tuturnya, di Jakarta, Senin (7/8).

Robertus menjelaskan timnya bakal mencari objek langit seperti bintang, asteroid, hingga satelit yang sedang seliweran di orbit, baik milik Indonesia maupun milik luar negeri.

Nantinya, para perusahaan telekomunikasi juga bisa melakukan pengamatan satelit dari Observatorium Timau. Dengan begitu, anomali apapun yang ada di satelit bisa terlihat jika terdapat kejanggalan dalam sensor maupun perangkat elektroniknya.

"Teleskop yang besar itu selain menjadi scientific equipment itu bisa bantu yang seperti itu. Misalnya ada teman yang punya satelit bermasalah, nanti bisa dilihat dari situ," kata dia.

Teleskop di Observatorium Nasional Timau. (www.brin.go.id)

Tim yang akan menjalankan misi pertama pada awal tahun itu berasal dari Pusat Riset Antariksa yang berkantor di Bandung. Selain itu ada pula gabungan dari universitas seperti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA).

Soal perkembangan pembangunan Observatorium Timau, Robertus menyebut saat ini cermin sekunder sudah terpasang.

Tidak lama lagi pemasangan cermin primer dan tersier juga akan segera dilakukan. Jika semuanya sudah dilakukan, maka tim tinggal melakukan kalibrasi cermin.

Robertus menargetkan pembangunan Observatorium akan rampung pada September 2023.

Sebelumnya, Koordinator Stasiun Observatorium Nasional Kupang BRIN Abdul Rachman, Sabtu (29/7), mengatakan observatorium Timau bakal rampung dalam hitungan bulan.

"Instrumen utama yakni teleskop 3.8m beserta bangunannya termasuk kubah berdiameter 14m sudah terbangun sekitar 55%. Instrumen utama ini ditargetkan akan rampung dalam 2-3 bulan ke depan," ujar dia, dikutip dari siaran pers BRIN.

Lokasi Obsrvatorium Timau berada di kawasan hutan lindung lereng Gunung Timau di ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut.

(can/arh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK