Ahli Blak-blakan Potensi Tsunami Dahsyat Jawa Buntut Magathrust

CNN Indonesia
Selasa, 08 Agu 2023 07:44 WIB
Gelombang tsunami setinggi 10 meter, bahkan hingga 34 meter, berpotensi terjadi di selatan Jawa dipicu oleh megathrust. Simak penjelasan ahli soal ancaman ini.
Ilustrasi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap potensi gelombang tsunami setinggi 10 meter di selatan Jawa, dipicu oleh megathrust. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para ahli berulang kali mengingatkan warga soal potensi gelombang tsunami dahsyat, ada yang menyebut 10 meter, ada pula yang memprediksi hingga 34 meter, di Pantai Selatan Jawa yang bersumber dari megathrust.

"Sesar Opak merupakan sumber gempa yang jalurnya terletak di daratan ini memang aktif dan belum berhenti aktvitasnya. Sedangkan di Samudera Hindia selatan Yogyakarta juga terdapat sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust, yang juga masih sangat aktif," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati, dalam siaran persnya.

Lalu, apa sebetulnya megathrust yang disebut-sebut bisa menghasilkan gempa besar dan memicu gelombang tsunami?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Megathrust merupakan daerah pertemuan antar lempeng tektonik Bumi di lokasi zona subduksi. Lempeng tektonik Bumi dapat mencapai ribuan kilometer dan menjadi dasar benua dan samudera. Pelat-pelat ini bertabrakan, meluncur, dan bergerak menjauh satu sama lain.

Lempeng-lempeng itu terkadang bertabrakan satu sama lain atau satu lempeng didorong ke bawah lempeng lain di zona subduksi. Dengan kata lain, zona subduksi adalah zona pertemuan lempeng-lempeng tersebut.

Apabila sejumlah lempeng tektonik bertemu, maka gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, dan tanah longsor yang kuat dapat terjadi.

Merujuk Badan Survey Geologi Amerika Serikat (USGS), saat lempeng tektonik bertemu, satu lempeng meluncur di bawah lempeng lain, atau melakukan subduksi, turun ke mantel Bumi dengan kecepatan 2-8 sentimeter per tahun.

Sementara itu, gempa megathrust adalah gempa yang sangat besar dan terjadi di zona subduksi.

Indonesia sendiri dikelilingi zona megathrust, dan dua di antaranya berada di selatan Jawa, yakni di bagian barat dan timur. Kedua megathrust tersebut menyimpan potensi gempa yang sangat besar hingga Magnitudo 9,1.

Gempa megathrust merupakan fenomena yang berulang dalam periode waktu tertentu.

Melansir situs Natural Resources Canada, pengulangan bervariasi dari zona subduksi ke zona subduksi. Misalnya, di zona subduksi Cascadia di Amerika Utara, 13 peristiwa megathrust telah diidentifikasi dalam 6.000 tahun terakhir, rata-rata setiap 500 hingga 600 tahun.

Namun, itu tidak terjadi secara teratur. Beberapa di antaranya terjadi 200 tahun dan beberapa lainnya sejauh 800 tahun.

Untuk megathrust selatan Jawa, Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari memprediksi pengulangan dapat terjadi setiap 400 tahun.

Prediksi itu dihasilkan lewat penelitian dengan menggunakan metode GPS bersama sejumlah ahli kegempaan dari berbagai lembaga. Menurut catatan, gempa megathrust terjadi terakhir kali di selatan Jawa pada 1818.

Potensi tsunami 34 meter di halaman berikutnya...

Potensi Tsunami 34 Meter di Selatan Jawa dan Cara Mitigasi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER