Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap sedikitnya enam wilayah di bagian selatan Khatulistiwa berpotensi paling terdampak El Nino dalam satu pekan ke depan.
Kepala Pusat Metereologi BMKG Andri Ramdani mengatakan wilayah-wilayah yang bakal paling terdampak kekeringan secara umum seminggu ke depan berada di selatan khatulistiwa. Daerah-daerah itu yakni Sumatera bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua bagian selatan.
Andri mengatakan, El Nino yang merupakan fenomena iklim pemicu penurunan curah hujan, sudah berada pada kategori moderat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan diprediksi masih di status moderat hingga sekitar Oktober dan mulai menurun ke intensitas lemah hingga Desember 2023," ujarnya, kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/8).
Merujuk data BMKG, sejumlah indikator menunjukkan El Nino masih tak signifikan. Misalnya, Southern Oscillation Index (SOI) pada angka -11,9, Indeks NINO 3.4 ada pada angka +1.04 (El Nino lemah).
Tidak hanya itu, indikator Indian Ocean Dipole (IOD), yakni Dipole Mode Index (DMI) mencapai +0.20.
Ia pun memperingatkan potensi kekeringan dalam jangka pendek atau sepekan ke depan.
"Untuk saat ini hingga sepekan ke depan potensi kekeringan yang harus diwaspadai," tuturnya.
Berdasarkan analisis perkembangan musim kemarau dasarian III Juli 2023 BMKG, ia mengungkap 63 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim musim kemarau. Berikut rincian wilayah yang saat ini sedang mengalami musim kemarau:
- Sulawesi Tenggara bagian selatan
- Sebagian Maluku Utara
- Sebagian Papua Barat
- Sebagian Papua bagian selatan
(tim/dmi)