Threads Anjlok Nyaris 80 Persen, Twitter Klaim Hampir Balik Modal

CNN Indonesia
Senin, 14 Agu 2023 19:20 WIB
Threads disebut makin anjlok hingga nyaris 80 persen, sementara X alias Twitter mengklaim hampir balik modal.
Ilustrasi. Angka pengguna Threads disebut makin anjlok. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Platform microblogging milik Meta, Threads, disebut mengalami penurunan jumlah pengguna hingga hampir 80 persen. Di sisi lain, X, yang dahulu bernama Twitter, mengklaim hampir balik modal.

Firma riset pasar Similarweb mengatakan tren lonjakan pengguna Threads tidak berlangsung lama.

"Peluncuran Threads sangat sukses di awal bulan Juli, yang didorong oleh penerimaan pengguna Instagram yang hampir seketika ke aplikasi sosial berbasis teks yang baru. Namun, ledakan pengguna aktif Threads tidak bertahan lama," kata perusahaan, seperti dikutip dari situs blognya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penggunaan aplikasi Threads turun 79 persen setelah sebulan," lanjut keterangan itu.

Memang, jumlah pengguna aktif aplikasi ini melonjak pada beberapa hari pertama ketika pengguna baru sibuk memeriksa aplikasi dan melihat siapa saja yang ada di dalamnya, tetapi hal itu memudar dengan cepat.

Bahkan, Similarweb melihat tren penurunan nyaris 80 persen pengguna Threads di Amerika serikat (AS) pada awal Agustus.

"Di AS, penggunaan puncak untuk Threads adalah 2,3 juta pengguna aktif harian pada 7 Juli, dibandingkan dengan sekitar 576 ribu pada 7 Agustus," kata David F. Carr Senior Insights Manager Similarweb.

Di samping itu, pengguna aplikasi Threads di android memuncak pada 49,3 juta pengguna aktif harian di seluruh dunia pada 7 Juli. Namun pada 7 Agustus, aplikasi turun menjadi 10,3 juta pengguna aktif harian.

Kemudian jumlah rata-rata waktu yang dihabiskan pengguna aktif harian dengan aplikasi secara global dimulai sekitar 14 menit. Tetapi pada 7 Agustus, turun menjadi 3 menit.

Sebagai perbandingan, X memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif harian di Android saja, dan mereka secara konsisten menghabiskan sekitar 25 menit per hari untuk itu.

Meski begitu, CEO Twitter alias X, Linda Yaccarino, tak mau terlena dengan anjloknya kompetitor mereka.

"Anda tidak akan pernah bisa mengalihkan pandangan dari kompetisi apa pun karena mereka akan terus mengulang, sama banyaknya dengan kegagalan kenaikan, kami memantau semua yang mereka lakukan," kata dia dikutip dari CNN.

"Apa yang dapat kami lihat adalah bahwa [Threads] mungkin membangun seperti Twitter sebelumnya - masuk tahap rebranding, menjadi X - dan kami fokus pada akan menjadi apa X selanjutnya, dan ini adalah peta jalan dan visi yang sama sekali berbeda," tutur Yaccarino.

Sejauh ini, pihaknya mengaku sudah nyaris pulih lantaran pengiklan-pengiklan besar sudah kembali.

Yaccarino, mantan eksekutif pemasaran di NBCUniversal, pun mengklaim perusahaan "mendekati titik impas (breakeven)".

"Coca Cola, Visa, State Farm adalah mitra yang sangat besar, mereka akan kembali - beberapa minggu terakhir, pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan," ungkapnya.

Pemilik perusahaan Elon Musk bulan lalu mengungkapkan dalam sebuah postingan bahwa platform masih merugi karena penurunan pendapatan iklan sebesar 50 persen dan "beban utang yang berat."

Menurut data Fidelity, Mei, nilai perusahaan turun ke angka US$15 miliar setelah Musk membeli Twitter seharga US$44 miliar Oktober 2022.

Yaccarino melanjutkan perusahaan kembali ke mode pertumbuhan setelah berbulan-bulan memangkas biaya melalui PHK, pengurangan infrastruktur dan ruang kantor.

Staf Twitter kini telah menyusut dari hampir 8.000 karyawan menjadi hanya sekitar 1.500 pekerja sejak pengambilalihan Musk.

"Apakah kita merekrut? Ya," kata dia.

"Saya dapat masuk dan beralih dari disiplin biaya ini ke pertumbuhan... masa depan cerah," yakinnya.

[Gambas:Video CNN]

(can/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER