Hujan Buatan Turunkan Kadar Polusi Udara? Simak Data KLHK

tim | CNN Indonesia
Selasa, 22 Agu 2023 10:59 WIB
Ilustrasi. Pemerintah melakukan modifikasi cuaca demi menekan kadar polusi udara. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hujan buatan terutama di wilayah Bogor, Jawa Barat, yang turun buntut penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) sejauh ini belum begitu berefek pada polusi udara Jabodetabek. 

Sebelumnya, pemerintah menerapkan TMC demi menangkal polusi udara yang tengah menggila untuk pertama kalinya.

"Terhadap situasi seperti ini, kita lakukan hujan buatan di lokal sehingga udaranya jadi dibersihkan. Kita sudah minta hari ini atau besok itu sudah dilakukan, harus ada hujan buatan, agar sedikit membersihkan," kata Menteri LHK Siti Nurbaya, dikutip dari Antara, Senin (21/8).

"Nanti kita lihat lagi tanggal 28 Agustus, lalu tanggal 2 atau 4 September," ujar Menteri Siti Nurbaya.

Pada Sabtu (19/8), satu sorti penerbangan penyemaian awan dilakukan selama 2 jam penebangan (14.15-16.00 WIB) dengan menaburkan 800 kg garam semai di atas ketinggian 9.000-10.000 kaki.

"Sabtu kemarin sudah dilaksanakan satu sorti penerbangan dengan target penyemaian di wilayah Kabupaten Cianjur, Depok, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat," ungkap Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Budi Harsoyo, dalam keterangan tertulis di situs BRIN, Senin (21/8). 

TMC dilakukan dengan target 'mengganggu' stabilitas atmosfer lewat penaburan bahan semai dalam bentuk dry ice atau es kering di ketinggian tertentu yang memiliki hamparan awan serupa karpet panjang.

"Nah, ini yang akan kita ganggu, dibuka ibaratnya, sehingga kumpulan-kumpulan polutan yang terkungkung di sekitar wilayah Jakarta bisa terus naik ke atas," jelas Budi.

Hasilnya, berdasarkan data radar pada Sabtu (19/8) sore, wilayah Ciomas ke arah Gunung Salak, Bogor, terpantau mendung. Selain itu, hujan dengan intensitas ringan terjadi pada 17.27 hingga 19.51 WIB di Bogor Barat, Bogor Selatan, Bojong Gede, Kemang, dan Tenjolaya.

"Sementara daerah Dramaga, Ciomas, Tamansari, Cijeruk, dan Cigombong juga dilaporkan mengalami hujan dengan intensitas sedang. Daerah lain Cibungbulang, Pamijahan, Leuwiliang, Nanggung terjadi hujan ringan pada 19.00 - 21.00 WIB," ungkap Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani.

Sementara, berdasarkan Ikhtisar Cuaca Harian BMKG Minggu (20/8), Jabodetabek nihil catatan hujan.

Pada Senin (21/8), BMKG mengungkap beberapa daerah, terutama Bogor, mengalami hujan. Yakni, Automatic Weather Station (AWS) IPB Bogor mendeteksi curah hujan 19,4 mm, Stasiun Kebun Raya Bogor 16,2 mm, Atang Sanjaya Bogor 12,4 mm.

Selain itu, PJT II Jatiasih (PH) 12,4 mm, Stasiun Klimatologi Jawa Barat (Bogor) 5,8 mm, AWS Leuwiliang Bogor 3,8 mm, Citayam (Kab. Bogor) 1 mm, Pantai Indah Kapuk 0,6 mm, dan AWS Jagorawi Bogor 0,4 mm.

Data-data polusi udara

Tiga hari setelah penyemaian garam di awan itu, data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih mendeteksi banyak wilayah Jabodetabek dengan polusi udara pekat.

Indikator utamanya adalah pencemar (polutan) dengan ukuran amat kecil (PM10 dan PM2.5) yang biasanya berasal dari asap kendaraan bermotor dan industri.

Stasiun DKI Lubang Buaya, Jakarta, DKI Jakarta, berdasarkan data terakhir per Selasa (22/8) pukul 07.00 WIB (belum ada pembaruan setelah itu), mencatat PM10 nihil sementara PM2.5 mencapai 122 alias Tidak Sehat.

Sementara, empat stasiun pengukuran lainnya di Jakarta menunjukkan kategori Sedang. Yakni, Stasiun DKI Jagakarsa, Jaksel; Stasiun Jakarta GBK, Jakpus; Stasiun DKI Bundaran HI, Jakpus; Stasiun DKI Kelapa Gading, Jakut.

Bahkan, Stasiun DKI Kebon Jeruk, Jakbar, per pukul 07.00 WIB, mencatat prestasi dengan kategori Baik lewat PM10 mencapai 46 dan PM2.5 mencapai 0.

Dari luar Jakarta, daerah-daerah langganan polusi udara masih belum berubah. Stasiun Tangerang Selatan BSD, Tangerang Selatan, Banten, berstatus Tidak Sehat usai memiliki PM10 sebesar 62 dan Pm2.5 113.

Infografis Hujan Buatan. (CNN Indonesia/Fajrian)

Stasiun Tangerang Pasir Jaya, Tangerang, Banten, juga berstatus Tidak Sehat lantaran kandungan PM10 mencapai 68 dan PM2.5 119.

Daerah yang sempat diguyur hujan lumayan signifikan, Bogor, juga tak banyak berubah. Stasiun Kabupaten Bogor Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, punya PM10 mencapai 65 dan PM2.5 123. Kategori Tidak Sehat.

Menurut data situs IQAir, Kota Bogor Tanah Sereal, Bogor, per hari ini pukul 09.00 WIB, juga mendapat status Unhealthy dengan nilai kualitas udara (AQI) 157.

(arh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK