Bisakah Bulan Benar-benar Berwarna Biru?

CNN Indonesia
Selasa, 29 Agu 2023 18:57 WIB
Bulan Purnama Blue Moon akan menghiasi langit pada pekan ini. Namun apakah Bulan benar-benar berwarna biru saat fenomena ini?
Bulan Purnama Blue Moon akan menghiasi langit pada pekan ini. (Foto: ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bulan Purnama Blue Moon akan menghiasi langit pada pekan ini. Namun apakah Bulan benar-benar berwarna biru saat fenomena ini?

Sayangnya, Blue Moon tidak berarti secara harfian Bulan akan berwarna biru, malah Bulan ini akan berwarna agak oranye.

Meski tidak berwarna biru pada fenomena ini, Bulan pernah berwarna biru secara terus menerus, baik ketika purnama, bulan sebagian, maupun bulan sabit. Namun, warna tersebut bukan akibat fenomena Blue Moon, tetapi karena letusan gunung berapi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1883, tahun saat Gunung Krakatau meletus, para ilmuwan menyamakan ledakan tersebut dengan bom nuklir berkekuatan 100 megaton. Dari jarak 600 kilometer, orang-orang mendengar suara ledakan sekeras tembakan meriam.

Dikutip dari situs NASA, gumpalan abu membumbung tinggi ke bagian paling atas atmosfer Bumi dan Bulan pun berubah menjadi biru.

Beberapa awan abu dipenuhi partikel-partikel dengan lebar sekitar 1 mikron (sepersejuta meter), ukuran yang tepat untuk menyebarkan cahaya merah dengan kuat, namun tetap membiarkan warna-warna lain lewat. Hasilnya, sinar putih Bulan yang bersinar melalui awan tampak berwarna biru, dan kadang-kadang hijau.

Bulan biru kala itu bertahan selama bertahun-tahun setelah letusan. Orang-orang juga melihat Matahari berwarna lavender.

Asal usul Blue Moon

Nama Blue Moon bermula dari saran profesor cerita rakyat dari Memorial University, Kanada, Philip Hiscock, dalam Sky & Telescope pada 2012. Bulan Biru punya makna ada hal yang ganjil dan tidak akan pernah terjadi.

Hiscock menyebut kisah tentang istilah bulan biru bukan berasal dari zaman kuno. Sebaliknya, ini adalah "sebuah cerita rakyat yang benar-benar modern, menyamar sebagai sesuatu yang kuno."

Pada awal 1900-an, di tempat-tempat seperti Almanak Maine Farmer, istilah "bulan biru" digunakan untuk merujuk pada fenomena terkait-ketika empat bulan purnama terjadi dalam satu musim (di negara-negara iklim subtropis) tertentu. Umumnya, bulan purnama terjadi sebanyak 3 kali setiap musim.

Maka dari itu, bulan purnama ketiga di setiap musim dikenal sebagai Bulan "biru".

[Gambas:Video CNN]



(tim/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER