Dalam rapat yang sama, Budi membuka peluang buat para artis dan selebgram, termasuk Wulan Guritno, yang terkait dengan kasus promosi situs judi online untuk menjadi duta anti-judi online.
Di kesempatan terpisah, Budi menjelaskan tawaran itu tak beda dengan status duta buat individu yang sudah selesai menjalani proses hukum di kasus-kasus kriminal.
"Begini lho, tunggu dulu proses hukum dari polisi. Kan kita prinsipnya mau ngerangkul dong, sama aja mantan napi teroris kalau sudah baik kan dijadiin...," kata dia, tanpa melengkapi kalimatnya, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (6/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang narkoba juga gitu, habis [menjalani proses hukum] itu pembinaan, habis itu jadi duta anti narkoba. Jadi supaya netizen juga mengerti," sambung dia.
Wulan Guritno sendiri tengah dipanggil Bareskrim Polri terkait beredarnya video lama promosi judi online lewat media sosial.
Menurut Budi, posisi duta anti judi online itu sebenarnya tak cuma tersedia untuk Wulan.
"Kamu mau jadi duta juga boleh, semua orang juga boleh. Saya berharap seluruh masyarakat menjadi duta judi online, bukan cuman satu dua orang saja, yang mau bersedia ngomong ke saya," ucap mantan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ini.
"Bukan kita mau milih satu, dua orang, kenal juga enggak [dengan Wulan], penggemar juga enggak," cetus dia.
Usul ini menuai reaksi Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI). Mereka keberatan lantaran status Wulan yang sedang diproses di Bareskrim usai diduga mempromosikan judi online.
"Kami dari Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia sangat keberatan. Karena ini masih ada proses hukum yang sementara berjalan. Yang seharusnya Pak Menteri ini mendukung secara penuh proses hukum yang sementara berjalan," kata Muallim Bahar, Sekjen ALMI di Kantor Kominfo, Jakarta, Selasa (5/9).
"Saya rasa masih banyak publik figur yang lain," tuturnya.
Menkominfo juga mengungkap pernah ada oknum 'baju cokelat' pernah mengancam pihaknya terkait pemberantasan judi online.
"Kalau di kepolisian kita solid. Dahulu diancam-ancam Kominfo sama oknum baju cokelat. Sekarang enggak ada, karena saya sudah bilang ke Pak Kapolri [soal oknum] main belakang soal judi online," kata Budi, dalam Raker dengan Komisi I.
Ia tak menjelaskan lebih lanjut soal siapa oknum yang dimaksud.
Budi menegaskan saat ini pihaknya masih bekerja untuk memberantas operasi judi online di Indonesia, kendati ada yang meragukan pemberantasan judi online.
"Ini kita lagi kerja, ada beberapa yang sedang kita kerjakan, walaupun ada pertanyaan apakah mungkin memberantas judi di Indonesia," tuturnya.
Warganet sendiri mengarahkan telunjuk pada oknum dari instansi tertentu yang jadi langganan kasus-kasus oknum.
"Oknum kalau dikumpulin jadi satu kabupaten, rahasia umum," komentar akun Facebook Zam Snp.
"Bukak saja kepublik pak siap mendukung anda," tambah akun Maz Ran.
CNNIndonesia.com sudah berupaya meminta tanggapan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan terkait pernyataan Menkominfo. Sampai berita ini ditulis, Ramadhan belum memberikan komentar.
(tim/arh)