Panen Energi Air Rantau Kermas Efek Baik Hati pada Hutan

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Sep 2023 09:49 WIB
Desa Rantau Kermas tidak lagi dilanda kegelapan setelah mendapat pasokan listrik dari air yang dibangun di Sungai Batang Langkup.
Desa Rantau Kermas tidak lagi dilanda kegelapan setelah PLMTH dibangun di Sungai Batang Langkup hadir di tengah-tengah warga. (Foto: CNN Indonesia/Sobar Alfahri)

Tiang PLN memang sudah dipasang di Desa Rantau Kermas. Namun, kebanyakan warga tidak tertarik menggunakan listrik dari perusahaan negara itu karena ongkosnya lebih besar dibandingkan iuran PLTMH.

"Dulu PLN tidak ada, setelah kami punya PLTMH, mereka masuk dengan memasang tiang listrik dan tarik kabel. Bedanya memang jauh berkali-kali lipat. Belum lagi ada kebiasaan pemadaman bergilir. Itu yang membuat warga keberatan memasang PLN," kata Mira Wati, pelanggan PLTMH Rantau Kermas.

Tidak hanya menerangi ratusan rumah warga, PLTMH Rantau Kermas turut mengaliri listrik untuk kantor desa, masjid, sekolah, dan fasilitas umum lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, energi ramah lingkungan ini juga digunakan untuk mengoperasikan badan usaha milik desa, yaitu budi daya dan pengelolaan kopi Serampas.

Koordinator Divisi Komunikasi KKI Warsi Jambi Sukma Reni mengatakan model pelestarian hutan berbasis adat sebagaimana yang dijalankan masyarakat Desa Rantau Kermas menjadi contoh nyata bagaimana alam dapat 'berbaik hati' jika dikelola dengan baik.

PLTMH merupakan salah satu yang dapat dikembangkan sesuai dengan kearifan lokal menjaga hutan adat di sana.

"Hutan menjaga pasokan air bersih, menggerakkan turbin dan kemudian memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Harmoni yang sangat baik yang dinikmati manusia yang menjaganya," kata Reni, Senin (4/9).

Lihat Juga :

Andalan warga

Sementara itu, Rizqi Prasetyo, Staf Program Akses Energi Berkelanjutan IESR, menyampaikan penggunaan PLTMH di Desa Rantau Kermas menunjukkan sumber energi itu bisa diandalkan dan memberikan dampak bagi masyarakat.

"Tentunya diperlukan pengelolaan yang baik dan perawatan yang berkelanjutan untuk memastikan PLTMH beroperasi dengan baik," kata Rizqi.

Menurut kajian IESR pada tahun 2021, potensi sumber daya air untuk PLTMH di Indonesia cukup besar, yakni mencapai 28,1 giga watt (GW). Sedangkan potensi PLTMH di Jambi mencapai 185 mega watt (MW). Namun, target penggunaan energi terbarukan ini masih terhalangi berbagai persoalan.

Berdasarkan analisis IESR di 2022, secara nasional panas bumi dan hidro/air masih akan mendominasi suplai listrik dari energi terbarukan hingga tahun 2021-2025.

"Namun, target kedua jenis energi tersebut banyak yang tertunda akibat beberapa faktor, misalnya perizinan dan waktu pembangunan," kata Rizqi.

"Khusus untuk PLTMH, sulit di-track perkembangannya karena terkadang tidak tersambung dengan jaringan PLN. Namun, maka potensi pengembangannya(PLTMH)masih besar, terutama di kawasan yang belum mendapat akses energi," imbuhnya.



(msa/dmi)

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER