BMKG pun merangkum bahwa sekitar 50 ZOM (7,2 persen) sudah memasuki musim hujan, sementara sekitar 12 ZOM (1,7 persen) merupakan daerah dengan musim hujan sepanjang tahun 2023.
Selain itu, ada 113 ZOM (16,1 persen) yang termasuk dalam tipe ZOM 1 musim,yang memiliki karakteristik musim hanya satu kali sepanjang musim.
"Secara umum musim hujan diprediksi akan datang lebih lambat, yaitu terjadi pada sekitar 446 ZOM (63,8 persen) di seluruh Indonesia. Sejumlah 22 ZOM (3,2 persen) diprediksi akan mengalami awal musim hujan yang lebih awal atau maju."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan terdapat juga sekitar 56 ZOM atau sekitar 8,0 persen wilayah Indonesia yang diprediksi akan mengalami awal musim hujan yang sama dengan rerata klimatologinya," jelas Ardhasena.
Ia mengatakan musim hujan 2023/2024 diprediksi bersifat normal, yakni terjadi pada sekitar 566 ZOM (80,9 persen).
Namun, terdapat beberapa wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan dengan sifat atas normal (curah hujan lebih tinggi dari rata-rata) sebanyak 69 ZOM (9,8 persen), serta wilayah yang diperkirakan akan bersifat bawah normal sebanyak 64 ZOM (9,1 persen).
Wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami musim hujan dengan sifat di bawah normal mencakup sebagian kecil Sumatera Utara, Lampung bagian selatan, sebagian kecil Banten, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur bagian selatan.
Selain itu, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah bagian utara, Papua Barat bagian selatan, dan Papua bagian barat.
Ardhasena juga mengungkap wilayah yang diperkirakan akan mengalami musim hujan dengan sifat di atas normal alias basah.
Daerahnya meliputi Aceh bagian selatan, Sumatera Utara bagian utara, Riau bagian utara, Sumatera Barat bagian selatan, Jambi bagian utara, Bengkulu bagian utara, Sumatera Selatan bagian barat.
Ada pula Banten bagian selatan, Sulawesi Tengah bagian selatan, dan Sulawesi Tenggara bagian selatan.