"Tentu saja, ketika Bulan bergerak semakin jauh, ukurannya yang tampak akan semakin mengecil hingga akhirnya mencapai titik di mana ia akan terlalu jauh bagi kerucut bayangan umbralnya yang gelap untuk mencapai Bumi dan dengan demikian menghalangi terjadinya Gerhana Matahari Total," jelas dia.
Dalam bukunya, "More Mathematical Astronomy Morsels" (Willmann-Bell, Inc. 2002), seorang ahli perhitungan astronomi, Jean Meeus, mengatakan bahwa tingkat pergeseran Bulan dari Bumi saat ini sebesar 3,8 meter per abad akan tetap konstan. Jika benar demikian, maka dibutuhkan waktu 1,21 miliar tahun sebelum Gerhana Matahari Total menjadi mustahil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, jika memperhitungkan fakta bahwa eksentrisitas (bentuk) orbit Bumi bervariasi pada tingkat yang lebih cepat daripada peningkatan jarak bulan yang sangat lambat dan bertahap, mungkin tidak perlu menunggu selama itu.
"Akibatnya, dari 620 juta hingga 1210 juta tahun ke depan, akan ada periode di mana Gerhana Matahari Total secara bergantian menjadi mungkin dan tidak mungkin, hingga akhirnya totalitas itu tetap tidak mungkin selamanya," kata Meeus.
Gerhana Matahari Cincin Api bakal terjadi akhir pekan ini, Sabtu (14/10). Gerhana Matahari ini bisa disaksikan di Amerika utara, tengah, dan Selatan.
Berbeda dengan gerhana Matahari biasa, gerhana ini menampilkan kilauan cahaya di sekeliling Bulan yang menutupi Matahari.
Dikutip dari CNN, julukan "cincin api" berasal dari penampakan gerhana Matahari yang mirip dengan Gerhana Matahari Total, tetapi Bulan berada pada titik terjauh dalam orbitnya dari Bumi, sehingga tidak dapat sepenuhnya menghalangi Matahari.
Dengan demikian, cahaya Matahari yang berapi-api mengelilingi bayangan Bulan, menciptakan apa yang disebut cincin api.
Gerhana Matahari Total akan dimulai di Amerika Serikat pada pukul 09:13 pagi waktu setempat (sekitar 23.13 WIB) dan melintasi pantai Oregon hingga Pantai Teluk Texas. Gerhana ini juga tampak di Oregon, Nevada, Utah, New Mexico dan Texas.
Selain itu, bayangan Bulan juga akan terlihat di beberapa bagian California, Idaho, Colorado, dan Arizona. Gerhana akan berakhir di AS pada pukul 12:03 malam CT (15 Oktober 00:03 WIB).
Setelah meninggalkan AS, gerhana akan melintasi Meksiko, Belize, Honduras, Panama, dan Kolombia sebelum berakhir di pesisir Atlantik Amerika bagian Selatan di Natal, Brasil.
Sayangnya, fenomena ini tak dapat disaksikan dari Indonesia. Fenomena gerhana Matahari yang terakhir kali bisa dilihat di Indonesia pada tahun ini adalah gerhana Matahari hibrida pada April lalu.