Deret Daerah RI Diprediksi 'Tersengat' Panas Hingga 40 Derajat Celsius

CNN Indonesia
Selasa, 10 Okt 2023 06:45 WIB
Sejumlah daerah diprediksi bisa 'tersengat' panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius. Di mana saja wilayah-wilayah itu?
Ilustrasi. Sejumlah daerah diprediksi bisa 'tersengat' panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius. (Foto: iStockphoto/izzzy71)

Makassar

Selain Semarang dan Surabaya, wilayah yang diprediksi bakal 'tersengat' suhu panas lainnya adalah Makassar, Sulawesi Selatan. Berdasarkan pantauan di situs deteksi panas AccuWeather, suhu di Makassar diprediksi mencapai 38 derajat pada 19-21 Oktober 2022.

Belakangan juga viral kabar di media sosial kalau suhu panas di Makassar bisa tembus hingga 40 derajat pada 10 Oktober.

Namun, BMKG Makassar mengaku tidak pernah mengeluarkan prakiraan suhu udara tembus 40 derajat Celsius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BMKG Makassar tidak pernah mengeluarkan perkiraan sampai suhu 40 derajat celcius," kata Ketua Tim Kerja Meteorologi BMKG Makassar Rizky Yudha P, mengutip Detik.

Kenapa Indonesia panas banget?

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan mengatakan suhu panas di sejumlah wilayah RI itu dipengaruhi fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole(IOD) yang diprakirakan mencapai puncak pada Oktober 2023.

"Kenapa Oktober panas banget? Kalau hanya El Nino 3.4 saja kita akan terkecoh, tapi puncak IOD itu sepertinya jatuh pada Oktober," kata Eddy dikutip dari Antara.

"Pemanasan berasal dari wilayah timur, yaitu Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Jawa Timur termasuk Surabaya. Tidak ada El Nino saja panasnya seperti itu di Surabaya, (apalagi) ditambah El Nino dan IOD yang mencapai puncak periode Oktober," tambahnya.

El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya di Samudra Pasifik bagian tengah.

Menurut Eddy, El Nino 3.4 sudah bergerak mendekati wilayah Indonesia dan kondisi itu menyebabkan peningkatan suhu di atas rata-rata.

Kedua fenomena osilasi suhu air permukaan laut itu-El Nino di Samudera Pasifik dan IOD di sebelah barat Samudera Hindia-menyebabkan negara-negara yang terletak di garis khatulistiwa seperti Indonesia merasakan dampak cukup masif.

Menurut Eddy semua uap air dan awan hujan ditarik ke arah utara dan barat karena pusat tekanan rendah berada di Samudera Pasifik dan sebelah barat Samudera Hindia tempat terjadinya El Nino dan IOD.

Kondisi itu membuat Indonesia yang terletak di antara kedua fenomena tersebut mengalami musim kering yang cenderung panjang.



(can/dmi)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER