Deret Blunder Akun Medsos Resmi Israel saat Gelar Genosida di Gaza

CNN Indonesia
Senin, 20 Nov 2023 07:51 WIB
Akun resmi negara Israel memposting sejumlah hoaks, beberapanya direvisi, dalam serbuannya ke Gaza. Simak rinciannya berikut.
Ilustrasi. Israel sejak lama menggelar operasi pengaruh di dunia siber. (iStockphoto/awicaksono)

Suster palsu

Pada Sabtu (11/11), akun resmi berbahasa Arab yang dikelola oleh Kementerian Luar Negeri Israel mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seorang perawat, yang tampak gelisah, berbicara tentang Hamas yang menyerbu Rumah Sakit al-Shifa.

Ia tampak mengambil semua bahan bakar dan morfin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang suster juga mengklaim Hamas telah mencuri morfin. Alhasil, dia tidak dapat menggunakannya buat seorang anak berusia lima tahun yang mengalami patah tulang.

Dikutip dari Aljazeera, video tersebut, yang di-retweet ribuan kali, sangat jelas palsu. Pasalnya, tidak ada staf di sekitarnya yang terlihat mengenali individu yang ditampilkan, sehingga menimbulkan keraguan akan identitas dan perannya.

Robert Mackey, seorang jurnalis dari lembaga penelitian Forensic Architecture, berbicara dengan tiga anggota staf Doctors Without Borders yang bekerja di Rumah Sakit al-Shifa, dan tidak ada satupun yang mengenalinya.

Video itu juga sanget aneh karena perawat tersebut berbicara dengan aksen non-Palestina, dan dialognya tampaknya menyerukan dengan sempurna poin-poin propaganda militer Israel tentang Hamas yang mencuri semua bahan bakar dari rumah sakit.

Akhirnya, ketika pemerintah Israel dikecam atas video tersebut, Kementerian Luar Negeri diam-diam menghapus unggahannya tanpa penjelasan apa pun.

Tuding Hamas serang RS

Dua akun resmi Israel di media sosial X mengunggah dan kemudian menghapus sebuah video yang diklaim menunjukkan sebuah ledakan pada hari Selasa (17/11) di Rumah Sakit Baptis Arab Al-Ahli di Kota Gaza.

Akun resmi X untuk Negara Israel dan Michael Herzog, duta besar Israel untuk AS, mengunggah sebuah video yang diklaim menunjukkan sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza menyebabkan ledakan di rumah sakit tersebut.

Namun, video tersebut kemudian dihapus dari dua akun tersebut setelah Aric Toler, seorang jurnalis dari tim investigasi visual di The New York Times, memperdebatkan keakuratan rekaman tersebut karena adanya stempel waktu pada video tersebut.

Menurut pesan yang diposting di X oleh Toler, stempel waktu pada video yang dibagikan oleh akun-akun Israel menunjukkan bahwa video itu direkam setidaknya 40 menit setelah ledakan terjadi.

Dilansir Newsweek, meskipun unggahan tentang ledakan rumah sakit di akun Herzog dan akun X Negara Israel masih berisi pesan tertulis, video tersebut telah dihapus dari kedua akun tersebut.

(lom/arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER