Beberapa kotoran seperti batuan yang lebih besar, rongga, atau badan air mungkin tetap tidak dapat ditembus.
Cryobot pun harus menggunakan sensor pemetaan dan mekanisme kemudian yang menghadap ke bawah-keduanya telah didemonstrasikan dalam prototipe terestrial, meskipun belum dalam sistem yang terintegrasi.
Pekerjaan masa depan dengan prioritas tinggi mencakup definisi lingkungan es yang lebih ketat dan probabilistik untuk mengukur kemungkinan potensi bahaya mobilitas dan demonstrasi terpadu sistem mitigasi bahaya pada sistem cryobot yang mirip penerbangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Europa Clipper juga akan memberikan observasi penting untuk membatasi prevalensi dan karakteristik bahaya pada cryobot.
Terakhir, misi cryobot memerlukan tautan komunikasi yang kuat dan redundan melalui lapisan es agar pendarat dapat menyampaikan data ke aset relai yang mengorbit atau langsung ke Bumi.
Kabel serat optik adalah standar industri untuk berkomunikasi dengan wahana pendeteksi lelehan terestrial dan kendaraan laut dalam namun memerlukan validasi yang cermat untuk diterapkan melalui cangkang es, yang bersifat aktif.
Pergerakan es di cangkang ini bisa mematahkan kabel. Sebuah tim yang dipimpin oleh Dr. Kate Craft di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins telah menyelidiki kecenderungan tambatan yang tertanam dalam es pecah selama peristiwa pergeseran es, serta metode untuk mengurangi kerusakan tersebut.
Meskipun hasil awal dari penelitian ini sangat menggembirakan, tim lain sedang mengeksplorasi teknik nirkabel untuk berkomunikasi melalui es, termasuk frekuensi radio, akustik, dan transceiver magnetik.
Sistem komunikasi ini harus diintegrasikan ke ujung belakang wahana dan digunakan saat turun. Proyek-proyek saat ini yang didanai oleh program COLDTech NASA mengambil langkah pertama untuk mengatasi risiko-risiko utama pada sistem komunikasi.
Pekerjaan di masa depan harus memvalidasi kinerja di berbagai kondisi dan menunjukkan integrasi pada cryobot.
Sementara subsistem daya, termal, mobilitas, dan komunikasi menjadi pusat perhatian, peserta lokakarya juga mendiskusikan sistem dan teknologi penting lainnya yang memerlukan pematangan untuk memungkinkan misi cryobot.
Topik-topik ini mencakup rangkaian instrumen terintegrasi dengan akomodasi untuk pengambilan sampel cairan dan lubang yang menghadap ke luar, strategi perlindungan dan sterilisasi planet, pemilihan bahan untuk mitigasi korosi, mekanisme penahan es, dan otonomi.
Namun, tidak satu pun dari teknologi ini yang diidentifikasi sebagai risiko atau tantangan besar dalam peta jalan konsep misi cryobot.
Secara keseluruhan, temuan konsensus dari para peserta lokakarya adalah bahwa konsep misi ini tetap layak, menarik secara ilmiah, dan merupakan cara jangka pendek yang paling masuk akal untuk secara langsung mencari kehidupan di lautan.
Dukungan yang berkelanjutan akan memungkinkan para ilmuwan dan insinyur untuk membuat kemajuan lebih jauh dalam mempersiapkan cryobot untuk peluang misi di masa depan.
Potensi deteksi langsung kehidupan di dunia lain nampaknya lebih mungkin dilakukan dibandingkan sebelumnya.
(rfi/dmi)