Analis Bongkar Peran Teknologi Bantu Hamas Perangi Israel

CNN Indonesia
Selasa, 12 Des 2023 08:51 WIB
Analis mengungkap bagaimana teknologi membantu Hamas dalam berperang melawan Israel. Simak penjelasannya.
Ilustrasi. Analis mengungkap bagaimana teknologi membantu Hamas dalam berperang melawan Israel. (Foto: Hamas Military Wing via REUTERS)

Hamas telah banyak berubah sejak didirikan pada tahun 1987. Lahir dalam konteks Intifada Pertama, kelompok ini kini memiliki hampir 40.000 anggota dan terlibat dalam beragam kegiatan, termasuk pengelolaan rumah sakit, sekolah, dan layanan penting lainnya.

Fakta yang mungkin kurang diketahui adalah bahwa Hamas memiliki departemen siber yang melancarkan perang siber terhadap Israel selama setidaknya satu dekade, yang mencakup penggunaan malware untuk spionase siber dan pengumpulan informasi.

Pada tahun 2013, misalnya, kelompok ini memancing para pekerja pemerintah dan infrastruktur penting Israel melalui materi pornografi. Mulai tahun 2015, Hamas menargetkan personel IDF dengan akun-akun Facebook palsu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, pada tahun 2018 divisi siber Hamas meretas perangkat tentara IDF yang sedang jogging di area sensitif melalui aplikasi kebugaran. Mereka juga menyusup ke seluruh kelompok tentara IDF yang menonton Piala Dunia Sepak Bola 2018 dari markas mereka melalui aplikasi Piala Emas.

Kemudian, tahun 2020 kemarin, Hamas menggunakan aplikasi kencan seperti Catch&See dan GrixyApp. Serta terakhir, pada tahun 2022, perusahaan-perusahaan Israel mengidentifikasi dua malware tingkat lanjut yang tidak diketahui dan menggunakan sistem tersembunyi agar tidak terdeteksi.

Proses ini bermula saat tentara IDF didekati melalui Facebook, kemudian percakapan akan pindah ke WhatsApp.

Ketika obrolan berkisar pada konten seksual, target dibujuk untuk mengunduh aplikasi perpesanan Android yang tampaknya lebih aman dan rahasia. Terakhir, saat tentara mengunduh file .rar yang berisi video porno, perangkat mereka terinfeksi malware.

Pada akhirnya,Hamas diyakini berhasil meretas beberapa ponsel, kamera, dan file tentara IDF, yang diduga memperoleh rincian pangkalan militer dan kendaraan lapis baja di Israel Selatan.

IDF sebetulnya sudah mengebom markas siber Hamas pada 2019 setelah berhasil mengidentifikasi kemampuan kelompok pejuang tersebut.

Namun, keterampilan kelompok ini tetap kuat, dan perusahaan pertahanan siber Israel menggambarkan kemampuan Hamas dalam mencapai tingkat kecanggihan baru.

Media sosial

Duo analis ini mengatakan bahwa Hamas menunjukkan pemahaman penuhnya tentang operasi psikologis. Hamas menyadari mereka tertinggal dari Israel dalam banyak hal, termasuk teknologi dan personel, oleh karena itu mereka harus memperkuat serangan sebanyak mungkin agar ancaman tersebut berdampak pada moral musuh, dan membangkitkan orang-orang yang berpikiran sama di mana pun.

Dalam gambaran ini, penggunaan media sosial oleh Hamas telah menjadi alat strategis yang sangat berharga di tengah serangan mendadak yang dilakukan Hamas.

Selama dan setelah serangan tersebut, pasukan Hamas membanjiri web dengan lusinan video dan gambar mengerikan yang menunjukkan serangan. Semua gambar itu direkam langsung melalui ponsel dan body cam.

Keduanya menilai, serangan 7 Oktober lalu menunjukkan bahwa aktor-aktor yang secara teknologi lebih rendah masih memiliki kemampuan dan ketangkasan yang tinggi dalam menghadapi musuh-musuh negara yang memiliki perlengkapan lebih baik.

"Hama ssekali lagi menegaskan bahwa mereka itu cerdas; mereka belajar, beradaptasi dan, jika memungkinkan, meniru upaya pemerintah untuk mendapatkan sarana yang memberi mereka keunggulan strategis," kata mereka.

(rfi/dmi)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER