Pakar Ungkap Sisi Positif Fenomena El Nino, Apa Saja?

CNN Indonesia
Rabu, 13 Des 2023 06:51 WIB
Pakar iklim menyebut fenomena El Nino tak melulu memberikan dampak buruk, tapi juga punya sisi positif. Apa saja?
Ilustrasi. Pakar iklim menyebut fenomena El Nino tak melulu memberikan dampak buruk, tapi juga punya sisi positif. (Foto: NASA)

Studi mengungkap pemicu El Nino kuat muncul secara tak terduga tahun ini imbas kumpulan air hangat yang aneh di Pasifik sebelah barat hingga sisa La Nina.

El Nino merupakan pemanasan lautan dan atmosfer di Samudera Pasifik tropis yang memicu perubahan curah hujan, dengan efek buat Indonesia kebanyakan berupa kekeringan.

Sebaliknya, La Nina merupakan pendinginan lautan di area yang sama yang memicu curah hujan tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paul Roundy, seorang profesor ilmu atmosfer di Universitas Albany, mengatakan, dikutip dari laporan The Washington Post, kumpulan air hangat tersebut terletak di bagian barat-tengah Pasifik, dekat Garis Tanggal Internasional (batas yang memisahkan dua tanggal kalender berturut-turut).

El Nino biasanya memicu pemanasan di Pasifik tropis bagian timur, yang kemudian membentuk kondisi atmosfer dan pola cuaca di seluruh dunia.

Meskipun kejadian El Nino tahun ini bukanlah hal yang mengejutkan, Todd Crawford, ahli meteorologi di konsultan prakiraan cuaca Atmospheric G2, dalam kicauannya di X, mengatakan respons atmosfer "tidak terlihat seperti kejadian El Nino kuat lainnya baru-baru ini."

Selama tahun-tahun El Nino, air hangat di Pasifik tropis bagian timur memanaskan udara di atasnya dan menyebabkan udara naik. Namun, kata para ahli, hal tersebut tidak terjadi saat ini.

Yang terjadi adalah udara malah meningkat di Pasifik bagian barat. Menurut para pakar, sebagian dari udara ini kemungkinan bertiup ke timur dan menekan gerakan naik yang biasanya terlihat di sana di saat El Nino terjadi.

Naiknya udara di Pasifik bagian barat ini menciptakan kondisi tekanan rendah yang terkait dengan hujan dan badai petir.

Roundy mengungkap gumpalan hangat di Pasifik barat memicu curah hujan tinggi di bagian barat dan membuat kering wilayah timur.

"Lebih banyak hujan tropis turun di sana (barat), yang kemudian mengurangi intensitas curah hujan di wilayah timur karena udara yang naik di wilayah barat Pasifik, badai petir mereda kembali ke permukaan di wilayah timur, sehingga mengeringkan atmosfer," urainya.

(rfi/dmi)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER