Laba-laba terlibat dalam berbagai bentuk kanibalisme.
Ada banyak contoh laba-laba betina yang memangsa laba-laba jantan setelah kawin seperti yang dilakukan beberapa spesies black widow.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai-sampai, salah satu spesies laba-laba penenun bola jantan, Philoponella prominens, mengembangkan adaptasi khusus untuk melarikan diri dari masa pasca-perkawinan kematian hubungan intim.
Jantan secara dramatis melontarkan diri dari betina segera setelah kawin. Mereka yang gagal melarikan diri akan dimangsa.
Laba-laba gurun jantan Stegodyphus lineatus melakukan pembunuhan bayi dengan memakan kantung telur betina sebelum keturunannya menetas. Dan jika keturunannya berhasil menetas, mereka akan memakan induknya.
Ikan lanset (lancetfish) hidung panjang (Alepisaurus ferox) adalah kanibal laut dalam yang tumbuh hingga sepanjang 2,1 meter di lautan tropis dan subtropis, sering kali tinggal di zona senja sekitar 200 hingga 1.000 meter di bawah permukaan.
Ikan lanset yang lebih kecil sering muncul di perut ikan lancetfish yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa makhluk tersebut biasanya memakan satu sama lain.
Para peneliti bahkan menemukan lancetfish di dalam perut ikan lainnya yang ada dalam perut lancetfish lainnya, seperti boneka matryoshka ala Rusia dalam bentuk lancetfish.
![]() |
Salamander jantan (Cryptobranchus alleganiensis) adalah sosok ayah penyayang dengan satu kelemahan; mereka biasanya mengkanibal sekitar 14 persen keturunannya.
Hal ini biasanya tidak menjadi masalah bagi kelangsungan hidup spesies mereka, karena salamander sering kali memangsa keturunan yang memiliki peluang bertahan hidup yang rendah. Namun, penggundulan hutan meningkatkan nafsu makan mereka.
Para peneliti menduga penggundulan hutan yang disebabkan oleh manusia mengubah komposisi kimia air di habitat salamander dan menghabiskan persediaan makanan mereka, sehingga menyebabkan salamander jantan memakan lebih banyak anak-anaknya.
Spesies lain, termasuk kodok tebu (Rhinella marina) dan ubur-ubur sisir (Mnemiopsis leidyi), juga memakan anak mereka sendiri. Praktek ini disebut kanibalisme anak.
![]() |
Para peneliti sejak lama mengira kuda nil (Hippopotamus amphibius) adalah hewan herbivora.
Hingga 1990-an, ketika orang-orang mulai mendokumentasikan mereka sedang mengais bangkai untuk diambil dagingnya, termasuk sisa-sisa sesama kuda nil.
Kanibalisme, melansir New Scientist, menjadi salah satu penyebab wabah antraks pada populasi kuda nil di Uganda pada 2004. Kuda nil berpotensi membantu menyebarkan penyakit ini dengan memakan bangkai individu yang terinfeksi.
![]() |
Sebuah studi 2019 yang diterbitkan di Journal of Sea Research menggambarkan anjing laut jantan sub-dewasa membunuh seekor anjing laut muda dan memakan lemaknya yang kaya energi selama sekitar 90 menit.
Para penulis mencatat bahwa 1 ons (28 gram) lemak anjing laut memiliki jumlah kalori yang sama dengan 3,5 ons (100 g) ikan herring (makanan umum anjing laut abu-abu). Sementara, 0,4 ons (12 g) lemak setara dengan 3,5 ons ikan cod.
Alhasil, kanibalisme berpotensi memberikan nilai kalori yang baik bagi anjing laut.
![]() |
Manusia sudah terlibat dalam kanibalisme sepanjang sejarahnya, mulai dari memakan musuh untuk mencerminkan agresi hingga memakan orang yang kita cintai untuk menghormati kematian mereka.
Mereka yang berada di ambang kelaparan juga terpaksa melakukan kanibalisme untuk bertahan hidup, termasuk pada saat kelaparan, dalam ekspedisi yang melelahkan, dan ketika terdampar.
Ada juga bukti bahwa Neanderthal dan kerabat manusia lainnya yang punah pernah beralih ke kanibalisme.
Terlepas dari semua ini, manusia pada dasarnya menentang gagasan memakan jenis mereka sendiri, dan tindakan tersebut sering kali dianggap sebagai hal yang paling tabu.
(rfi/arh)