Hope Kallai, salah seorang warga tinggal tidak jauh dari proyek pembangunan bunker anti-kiamat Zukcerberg. Pada tahun 2016, dua tahun setelah Zuckerberg membeli sebidang tanah pertamanya di pulau itu, Kallai menyaksikan tembok setinggi 2 meter dibangun di sekeliling sebagian properti, memastikan privasi di dalam peternakan, namun menghalangi dia dan tetangga lainnya untuk menikmati pemandangan laut ketika mereka berjalan kaki atau bersepeda di sepanjang lahan.
Baru-baru ini, seiring dengan mulainya pembangunan, mobil dan truk mulai lalu lalang di pulau. Suara dentuman, yang menurut Kallai terdengar seperti suara tembakan, sering terdengar dari lokasi konstruksi.
Proyek ini membawa karakter yang berbeda ke daerah tersebut, menurut Jeff Lindner, seorang tetangga. "Dulu tidak ada mobil," katanya. Sekarang, ada banyak lalu lintas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka tidak berada di sana untuk menikmati pulau ini," katanya tentang masuknya para pekerja, yang banyak di antaranya ia yakini bukan penduduk lokal Kauai. "Mereka ada di sana untuk pergi ke suatu tempat, dan Anda menghalangi mereka."
Menurut Allan Parachini, seorang jurnalis lokal, mengatakan pihak proyek kerap menegur media setempat yang mengkritisi pembangunan tersebut. Sepanjang tahun 2017, Parachini telah meminta izin untuk mempelajari apa yang sedang dibangun oleh Zuckerberg di Kauai.
Dia juga baru-baru ini menulis sebuah opini di surat kabar lokal, The Garden Island, yang mengkritik Zuckerberg dan menyerukan kepada penduduk untuk "memberi tahu Zuckerberg bahwa menyalahgunakan pengelolaan pantai umum seolah-olah kami hanyalah sekumpulan korban Facebook tidak dapat diterima."
Setelah artikel tersebut diterbitkan, Parachini mengklaim, perwakilan Zuckerberg memberitahunya bahwa mereka tidak akan berkomunikasi dengannya untuk artikel-artikel selanjutnya.
Banyak penduduk setempat melihat miliarder ini sebagai bagian dari mesin yang lebih besar, mesin yang sama yang telah membeli tanah di Hawaii sejak "Great Mahele" yang mengesahkan kepemilikan tanah pribadi pada tahun 1848. Sebelumnya, konsep kepemilikan pribadi tidak ada di Hawaii.
Zuckerberg bukan satu-satunya miliarder yang membeli tanah dan menjadikan Kauai sebagai rumah keduanya. Di sebelah selatan properti Zuckerberg, miliarder Melaleuca, Frank VanderSloot, baru-baru ini mengeluarkan dana sebesar US$51 juta untuk lahan peternakan seluas 2.000 hektar.
Ketika tanah menjadi lebih diminati oleh orang-orang kaya di daratan, nilai properti meningkat, memaksa penduduk setempat angkat kaki.
"Orang-orang yang lahir dan dibesarkan di sini tidak mampu untuk tinggal di sini," kata Laurel Brier, mantan konselor sekolah kejuruan yang tinggal di sebelah selatan kompleks Zuckerberg. "Dan kami memiliki ekonomi baru yang pada dasarnya melayani keinginan orang-orang kaya. Saya tidak tahu seberapa stabilnya pekerjaan-pekerjaan semacam itu."
"Sungguh gila bahwa seseorang yang bukan berasal dari Hawaii datang ke sini dan membeli banyak tanah yang membatasi penduduk setempat [untuk membeli] tanah," kata John, mantan buruh di kompleks Zuckerberg. "Tapi itu sudah terjadi."
Dalam bukunya Survival of the Richest, ahli teori media Douglass Rushkoff menggambarkan pertemuannya dengan sekelompok miliarder yang menghujani dia dengan pertanyaan tentang cara terbaik untuk mengonfigurasi bunker mereka agar bisa bertahan hidup di akhir zaman.
"Untuk membenarkan memiliki istana, Anda harus menunjukkan bahwa Anda telah melakukan uji kelayakan dasar pada kemampuan bunkernya," kata Rushkoff tentang rencana tersebut. "Ini menunjukkan bahwa ini bukan sekadar kemewahan. Ini adalah permainan Anda."
Dalam bukunya, Rushkoff mengkritik apa yang ia sebut sebagai "pola pikir" - keyakinan bahwa "dengan uang dan teknologi yang cukup, orang-orang kaya dapat hidup sebagai dewa dan melampaui bencana yang menimpa orang lain." Dengan demikian, tulisnya, mereka menerapkan strategi keluar yang sama dengan perusahaan rintisan di Silicon Valley terhadap peradaban itu sendiri.
"Jika ada orang yang memiliki cukup uang untuk melindungi dirinya sendiri dari kerusakan yang diciptakan untuk masyarakat, itu adalah Zuck," kata Rushkoff. "Seperti itulah dia. Dia telah menghancurkan pemerintah dan masyarakat, dan sekarang dia bisa pergi ke Hawaii dan membangun benteng."
(tim/dmi)