11 Kota Terancam Tenggelam di 2100 Versi WEF, Jakarta Nomor 1

CNN Indonesia
Rabu, 27 Des 2023 06:54 WIB
Faktor pemanasan global hingga penurunan muka tanah imbas pengambilan berlebihan air tanah membuat belasan kota diprediksi karam di 2100.
Banjir di Venesia, 2022. Kota di Italia ini jadi salah satu yang rentan tenggelam. (AFP/ANDREA PATTARO)

Venesia, Italia

Kota air ini disebut tenggelam dengan kecepatan 0,08 inci (0,2 cm) setiap tahunnya.

Italia mulai membangun penghalang banjir yang dikenal sebagai Mose yang terdiri dari 78 gerbang di tiga saluran masuknya pada 2003. Tanggul tersebut seharusnya selesai pada 2011, namun baru siap pada 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika serangkaian badai melanda Venesia pada 2018, proyek senilai US$6,5 miliar itu masih belum selesai. Banjir tersebut merupakan yang terburuk yang pernah dialami kota ini dalam satu dekade terakhir.

Pantai Virginia, AS

Pantai Virginia merupakan salah satu daerah dengan tingkat kenaikan permukaan laut tercepat di Pantai Timur, yang memperhitungkan kenaikan permukaan air dan tenggelamnya daratan.

Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) memperkirakan Pantai Virginia akan mengalami kenaikan permukaan laut hingga hampir 12 kaki pada tahun 2100.

Bangkok, Thailand

Bangkok tenggelam dengan kecepatan lebih dari 1 cm per tahun dan mungkin berada di bawah permukaan laut pada tahun 2030, menurut laporan The Guardian.

Untuk membantu mencegah banjir, terutama selama musim hujan musim panas di Thailand, sebuah firma arsitektur membangun taman seluas 11 hektar yang dapat menampung hingga 1 juta galon air hujan yang disebut Chulalongkorn University Centenary Park.

New Orleans, Louisiana, AS

Beberapa wilayah New Orleans tenggelam dengan kecepatan 2 inci (5,08 cm) per tahun dan kemungkinan berada di bawah permukaan air pada 2100, menurut penelitian NASA 2016.

Beberapa bagian New Orleans juga berada 15 kaki (4,5 meter) di bawah permukaan laut. Lokasinya yang berada di delta sungai meningkatkan kerentanan terhadap kenaikan permukaan laut dan banjir.

Rotterdam, Belanda

Menurut The New York Times, 90 persen kota Rotterdam berada di bawah permukaan laut. Ketika permukaan air laut naik, risiko banjir pun meningkat.

Seperti Chulalongkorn University Centenary Park di Bangkok, Belanda membangun 'taman air' yang berfungsi ganda sebagai reservoir untuk kenaikan permukaan air dalam sebuah proyek yang disebut Room for the River, serta penghalang gelombang badai yang sangat besar.

Alexandria, Mesir

Pantai-pantai di Alexandria telah menghilang seiring dengan naiknya permukaan air laut. Laut Mediterania bisa naik setinggi 2 kaki (60,96 cm) pada 2100.

Melansir NPR, Pemerintah Mesir memasang beton-beton penghalang air di tepi pantai untuk mencegah air lebih banyak masuk ke daratan.

Miami, Florida, AS

Melansir Business Insider, "hampir tidak ada skenario yang dapat Anda bayangkan [Miami] masih ada pada akhir abad ini." Kota ini pun, dalam laporan tersebut, dinilai sebagai "contoh kota besar yang berada dalam masalah besar."

Permukaan air laut di Miami meningkat dengan kecepatan yang lebih cepat dibandingkan wilayah lain di dunia, sehingga mengakibatkan banjir, kontaminasi air minum, dan kerusakan besar pada rumah dan jalan.

Kota ini mungkin harus segera meningkatkan strukturnya agar tetap berada di atas air.

(rfi/arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER