8 Sesar Aktif Ancam Guncang Jawa Barat, Simak Mana yang Terkuat

CNN Indonesia
Rabu, 03 Jan 2024 08:51 WIB
Setidaknya delapan sesar aktif mengepung Jawa Barat dan berpotensi memicu guncangan yang merusak, terutama di daerah dengan tanah lunak.
Papan peringatan lokasi Sesar Lembang. (dok. Huyogo)

Sesar Citarik

Sesar ini membentang membelah Jawa Barat dari selatan sampai utara, mulai dari Teluk Pelabuhanratu, antara Gunung Salak - Pangrano, Bogor, Jonggol dan berujung di Bekasi.

Sesar Garut Selatan (Garsela)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesar ini membentang dari barat daya-timur laut wilayah Garut yang terdiri dari dua segmen. Sesar ini merupakan sesar aktif, ini dibuktikan dengan gempa-gempa yang terjadi, salah satunya pada 2015. Sesar ini menimbulkan ratusan

gempa bumi berkekuatan sangat kecil. Meski kecil, tetapi itu menjadi bukti bahwa Sesar Garsela merupakan sesar yang aktif.

Salah satu gempa yang merusak pernah disebabkan sesar ini pada tanggal 18 Juli 2017 dengan M 3.7 yang menimbulkan kerusakan di sekitar wilayah Kamojang, Garut.

Sesar Cipamingkis

Sesar ini berada di wilayah Sukabumi bagian timur yang berarah barat daya timur laut. Sesar ini juga merupakan sesar aktif, dan dibuktikan dengan aktivitas dari sesar ini pada 2018.

Kala itu, sesar ini merilis puluhan gempa bumi kecil. Beberapa gempa hanya tercatat oleh seismograph, tetapi ada beberapa gempa yang dapat dirasakan juga.

Sesar Cugenang

Sesar Cugenang 'ditemukan' usai gempa merusak dengan kekuatan M 5,6 di Cianjur, Senin (21/11/2022). Sebelumnya, BMKG menuding gempa dipicu Sesar Cimandiri.

Berdasarkan analisis citra satelit dan foto udara, BMKG menyebut Sesar Cugenang membentang kurang lebih 9 kilometer dan melintasi paling tidak sembilan desa.

Delapan desa tersebut masuk wilayah Kecamatan Cugenang yakni Desa Ciherang, Desa Ciputri, Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarampad, Cibulakan, dan Desa Benjot. Satu desa lainnya, Nagrak, ada di wilayah Kecamatan Cianjur.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan Sesar Cugenang tergolong sesar aktif yang rentan mengalami pergeseran dan deformasi.

Karena itu, Dwikorita mengatakan rekolaksi dibutuhkan "sehingga jika terjadi gempabumi kembali di titik yang sama, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materiil."

Selain analisa tersebut, BMKG juga melakukan  terhadap Sesar Cugenang.

"Berdasarkan hasil analisis focal mechanism serta memerhatikan posisi episenter gempa utama dan gempa susulan, dapat diketahui bahwa patahan pembangkit gempa bumi Cianjur merupakan patahan baru," kata Daryono.

Penemuan sesar ini menjadikan Indonesia memiliki 295 patahan aktif yang telah diidentifikasi. "Jadi di Indonesia ini sudah identifikasi 295 patahan aktif. Namun patahan Cugenang yang ini belum termasuk yang teridentifikasi. Jadi ini yang baru saja ditemukan atau teridentifikasi," ujarnya.

Sesar Cileunyi-Tanjungsari

Pada Minggu (31/12), Sumedang diguncang rentetan tiga gempa yang dirasakan. Yang terkuat adalah lindu M 4,8 dengan kedalaman 5 km pukul 20.34 WIB.

BMKG mengungkap sumbernya adalah Sesar Cileunyi-Tanjungsari, salah satu sesar aktif di Cekungan Bandung, selain Sesar Lembang.

Majriyono dkk. dari Pusat Survei Geologi, dalam studi bertajuk 'Identifikasi Sesar Aktif Daerah Cekungan Bandung Data Citra Landsat dan Kegempaan', 2008, khusus Cekungan Bandung, mengatakan Kelurusan Sesar Cileunyi-Tanjungsari mengarah ke timur laut-barat daya.

Dua pusat gempa yang diduga dipicu oleh aktivitas sesar ini terletak di bagian barat laut, sehingga sesar ini diperkirakan mempunyai kemiringan ke arah barat laut. Gaya utama berarah timur laut-barat daya, sehingga sesar ini merupakan tipe sesar mendatar mengiri.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, dalam siaran persnya, mengungkap sebaran Sesar Cileunyi-Tanjungsari, yakni mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles.

Nilai laju gesernya, kata dia, berkisar antara 0,19-0,48 milimeter per tahun.

Majriyono dkk. mengungkapkan aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari di masa lalu pernah menimbulkan gempa bumi Tanjungsari 19 Desember 1972 dengan kekuatan 4,9 SR.

Meski begitu, Majroyono dkk mengungkap Cekungan Bandung pada dasarnya punya lima sesar aktif, termasuk Cileunyi-Tanjungsari dan Lembang.

"Setidaknya ada lima kelurusan di sekitar Cekungan Bandung yang dapat dipandang sebagai sesar aktif yang diindikasikan dengan adanya akumulasi stress yang berupa kejadian gempa," tulis Majriyono dkk.

Tiga sesar lainnya adalah Kelurusan Sesar Cicalengka (arah timur laut-barat daya, hampir secajar kelurusan Cileunyi-Tanjungsari, memanjang dari selatan Cicalengka hingga lereng timur Gunung Malabar).

Kelurusan Sesar Jati (hampir berarah utara-selatan sebelah utara Soreang); dan Kelurusan sesar Legok Kole (berara barat laut-tenggara, pegunungan sebelah barat Soreang).

(arh/tim/arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER