DEBAT TERAKHIR CAPRES

Drone Emprit Sebut Pendukung Ganjar dan Anies Bahu-Membahu di Medsos

CNN Indonesia
Senin, 05 Feb 2024 10:01 WIB
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo jelang debat terakhir capres, kemarin. 'Keakraban' para pendukung keduanya terlacak di Twitter. (REUTERS/WILLY KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pendukung calon presiden (capres) nomor urut 1 dan nomor urut 2 terlacak berkolaborasi di Twitter yang memicu sentimen positif tinggi buat kandidat yang didukung mereka.

Fenomena ini terendus lembaga analisis media sosial Drone Emprit pada analisis sentimen percakapan di Twitter atau X periode Minggu (4/2) pukul 19.00 sampai dengan 22.00 WIB atau selama debat terakhir capres.

Dalam analisis sentimen tersebut, Prabowo menjadi capres dengan sentimen negatif paling banyak dari netizen (48 persen), jauh melampaui sentimen negatif terhadap capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (14 persen) dan capres nomor urut 1 Anies baswedan (7 persen).

Senada, sentimen positif terbanyak pun jadi milik Anies (86 persen), disusul Ganjar (72 persen), untuk kemudian baru Prabowo (43 persen).

Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit, mengungkap sentimen positif yang sangat tinggi terhadap Anies terjadi lantaran "tidak tampak dan tidak signifikannya akun yang kontra Anies."

Sementara, menurut analisis jaringan, percakapan tentang Ganjar dibangun oleh sebuah klaster besar yang sentimennya positif.

"Klaster ini dari kalangan Pro Anies dan kalangan Netral, serta klaster Pro Ganjar," ungkap Ismail, dalam unggahannnya di Twitter, Senin (5/2).

"Ini menarik melihat bagaimana pendukung Anies dan Ganjar tidak menunjukkan rivalitas, tetapi bahkan saling support, sehingga memberi sentimen positif yang tinggi kepada Ganjar," urainya.

Lantaran kolaborasi dua kubu itulah sentimen terhadap Prabowo banyak negatifnya. Terlebih, kecilnya pendukung Prabowo yang main di Twitter.

"Tampak ada satu klaster besar yang mayoritas berwarna merah (sentimen negatif) link antar nodenya. Klaster ini didominasi oleh akun Pro Anies dan yang cenderung Netral. Mereka yang berkontribusi pada tingginya sentimen negatif kepada Prabowo."

"Di pinggir klaster ini tampak ada klaster Pro Ganjar, yang juga berwarna merah atau menambah sentimen negatif semakin tinggi," imbuh Ismail.

Suasana kebatinan saling dukung antara dua kubu itu juga sudah terlihat setidaknya sejak debat kedua capres. Pada saat itu, Anies lebih dulu menyerang Prabowo terutama soal kepemilikan lahan ribuan hektare dan nilai buruk sebagai Menteri Pertahanan.

Hal tersebut diamini Ganjar yang juga menyerang program serta visi misi Prabowo sekaligus memberi nilai buruk buat Prabowo sebagai Menhan.

Pada periode yang sama, barisan pendukung kedua capres juga makin rutin melontarkan kritik kepada paslon nomor urut 2 dan juga 'penguasa' yang diduga kuat mendukung pasangan ini.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai koalisi Ganjar dan Anies sangat memungkinkan jika pilpres berlangsung dua putaran.

"Setidaknya karena faktor konflik Megawati ke kubu Prabowo, meskipun ada Puan Maharani yang bisa saja jadi mediator perdamaian Megawati dengan kubu Prabowo," kata dia beberapa waktu lalu.

Menurutnya pula, PKS dan PDIP, dua parpol pengusung Anies dan Ganjar, tak sepenuhnya berseberangan karena pasa dasarnya orientasi partai politik adalah kekuasaan.

"PKS dan PDIP tidak sepenuhnya berseberang, di pemilihan kepala daerah, PKS dan PDIP sudah punya pengalaman koalisi, jadi bukan hal sulit jika 2024 mereka koalisi di Pilpres," ujar Dedi.

(tim/arh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK