Walau gemar berselancar dan mencari informasi di media sosial, 68 persen netizen Indonesia tidak yakin dengan informasi-informasi yang ditemukan di berbagai platform-nya.
"Justru yang tidak yakin informasi benar atau tidak itu sebanyak 68 persen. Pengguna internet di Indonesia tidak yakin informasi yang didapat di media sosial benar atau tidak," kata Ketua Umum Siberkreasi, Donny Budi Utoyo mengatakan, talk show 'Ada Apa Dengan Digital' yang diselenggarakan Transmedia di Balai Sarbini, Jakarta, Rabu (7/2).
Dalam kesempatan itu, Donny juga menyebut informasi hoaks atau informasi bohong adalah jenis informasi yang justru sangat mudah menyebar di kalangan pengguna media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :ADA APA DENGAN DIGITAL Bawaslu Bongkar Hoaks Pemilu Paling Banyak Ditemukan di Facebook |
Pasalnya, informasi hoaks itu sangat mudah disebar. Orang pun sangat senang menyebarkan berita atau informasi yang bombastis, bukan yang biasa saja.
Sebaliknya, informasi atau klarifikasi dari informasi hoaks ini justru sangat sulit disebarkan. Ketika hoaks menyebar lalu muncul klarifikasi, justru orang jadi enggan membagikan berita klasifikasinya.
"Berita klarifikasi perlu waktu 20 kali lebih lama daripada berita hoax menyebar. Hoax mudah menyebar, sementara klasifikasinya bisa dengan mudah berhenti disebar," katanya.
Lihat Juga :ADA APA DENGAN DIGITAL Pakar Ungkap Alasan Hoaks Berbahaya, Simak Risikonya |
Padahal informasi hoaks ini berbahaya. Kata Donny banyak kekacauan yang bisa terjadi gara-gara hoaks. Orang bisa dengan mudah kehilangan kepercayaan bahkan terhasut emosinya hanya karena berita hoaks.
"Jelas kita sudah belajar dari sejarah Indonesia yang kacau balau gara-gara informasi hoaks," kata dia.
Talk show 'Ada Apa Dengan Digital' ini merupakan hasil kolaborasi Transmedia dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
(tst/arh)